Yanisa Yuni Alfiati

Guru SMA Negeri 1 Padamara Mapel Biologi Unnes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sarwono Gandrung-3

Sarwono Gandrung-3

Ketika Sarni menerima Sarwono sebagai pacarnya, sebenarnya dia sudah tahu kalau Sarwono adalah pacarnya Roslah. Roslah dulu teman satu SMP dengannya, bahkan gadis cantik itu pernah satu kelas dengan Sarni. Awalnya Sarni menolak ketika Sarwono memintanya menjadi pacarnya, karena tidak enak dengan Roslah. Namun alasan Sarwono kenapa dia berpaling dari Roslah membuat luluh hati Sarni. Menurut Sarwono Roslah tak mau diajak menikah, sehingga hubungan keduanya tak mempunyai tujuan. Itulah sebabnya dia ingin mencari calon istri yang mau menikah dengannya. Sebagai seorang janda yang hampir lima tahun hidup sendiri, rasa ingin di perhatikan, dilindungi dan disayang menjadikannya mabuk kepayang dengan rayuan gombal Sarwono. Sarni pun akhirnya menerima Sarwono, dan berharap bisa menjadi istrinya .

Perhatian Sarwono pada Sarni membuatnya Sarni dekat dengannya. Sedangkan Roslah pun lama-lama tahu hubungan antara Sarwono dengan Sarni. Pernah satu ketika keduanya datang bersamaan ke rumah Sarwono. Pertengkaran keduanya pun tidak bisa di hindari. " Tega kamu ya ni, kamu kan tahu kalau mas Wono itu milikku. Kenapa kamu dekati." Roslah berteriak ke arah Sarni.

" Eh, maaf ya Ros, bukan aku yang deketi mas Wono. Tapi mas Wono lah yang deketi aku." Ucap Sarni penuh emosi.

" Kalau kamu gak godain mas Wono duluan, gak mungkin mas Wono akan deketi kamu. Dengar ya, aku tidak mau tahu, pokoknya mulai saat ini kamu jangan hubungi mas Wono lagi." Kali ini Roslah meninggikan suaranya. Jari telunjuknya di acungkan sebagai penanda dia tidak main-main dengan ucapannya.

Mendengar ancaman dari Roslah, Sarni pun tak mau mengalah. Di dorongnya tubuh Roslah yang lebih kecil darinya. " Eh dengar ya Ros, jangan menyuruh aku menjauhi mas Wono, karena mas Wono itu mencintaiku dan akan menikahiku. Dia itu sudah tidak mencintaimu lagi." Merasa tubuhnya di dorong Roslah pun balas mendorong Sarni.

Sarwono yang sedari tadi diam langsung berdiri. " Diam kalian berdua. Jangan bertengkar di rumahku. Kalian itu sudah tua, tidak pantas bertengkar karena rebutan laki-laki. Lagian apa yang kalian perebutkan dariku. Aku bukan orang kaya." Sarwono bicara sambil memandang ke arah Roslah dan Sarni secara bergantian. Mendengar suara Sarwono yang bernada tinggi, Roslah dan Sarni terdiam membisu.

" Sudah, sekarang kalian berdua pulang." Perintah Sarwono pada Roslah dan Sarni.

" Tidak mau." Keduanya serempak menjawab.

" Kamu yang pulang sana!" Teriak Roslah.

" Kamu itu yang pulang." Balas Sarni.

" Pokoknya dua-duanya pulang. Sekarang. Kepalaku pusing." Kali ini Sarwono memegangi kepalanya. Entah sakit beneran atau bohongan. " Panggil gojek, terus pulang semua. Aku mau istirahat." Instruksi Sarwono pada dua bidadarinya. Keduanya pun tidak ada yang mau membantahnya. Mereka berdua segera mengambil handphonenya dan memesan gojek.

Selang 10 menit gojek Sarni datang. " Sudah pulang sana. Itu gojeknya sudah datang." Ucap Roslah sambil menunjuk ke arah gojek.

" Nanti, tunggu gojek kamu datang. Kita pulang bareng-barena. Balas Sarni. Tak berselang lama gojek Roslah pun datang.

" Sudah sana, kalian pulang, istirahat." Kata Sarwono pada kedua wanitanya.

Tak ada kata yang terucap baik Roslah ataupun Sarni. Mereka berjalan beriringan menuju ke gojek. Tak sampai melihat kedua wanitanya pergi, Sarwono sudah masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. Ditariknya nafas dalam-dalam. " Alhamdulillah. Perang dunia ke tiga tidak terjadi malam ini," batin Sarwono.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hadeuh Sarwono...nggak pusing apa...hemm ..ditunggu kisah selanjutnya...

13 Feb
Balas

Lumayan stress Bun... hehehe... sukses selalu bunda

14 Feb

Byuhhhh....sampai segitunya berebut Sar arif, eh....Sar wono....hehehhh.... Salam takzim Bu Guru

14 Feb
Balas

Yuhuuu...salam takzim juga pak Arif.. Sukses selalu

14 Feb



search

New Post