Sosok burung kecil menatap langit biru, tergambar jelas pada netra yang bening sepotong asa.

Sarang teduh pun nyaman ditinggalkan demi meraih impiannya.

Kepak sayap kecilnya membawa pergi jauh mengarungi samudera raya, melintasi gunung pun lembah, berpeluh tiada lahirkan keluh.

Estafet panjangnya pun berakhir pada pokok rindang nan kokoh di belahan bumi asing.

Burung kecil menemukan takdir hidupnya, membangun sarang baru bersama keluarga kecilnya.

Perputaran waktu telah mengubah sosok burung kecil itu semakin dewasa dan matang. Pengalaman menempa sosok bijak pun tercipta.

Disuatu senja, sayap nan lelah tergerus waktu terkulai tiada daya, membuatnya meringkuk dalam diam. Binar asa pada netra yang bening dahulu, kini berganti bayangan rindu.

Burung kecil dan tegar itu, kini kembali merindukan hangatnya berada dalam dekapan sayap sang induk, usapan lembut pada surai hitam di kepalanya, senyum tulus penuh kasih yang pernah dirasakan pada suatu masa.

Burung kecil yang kini dewasa dan matang itu kini berharap, bahwa bersama derasnya titik air hujan dapat melarungkan guratan rindu yang kian membuncah pada sepasang induk yang dicintainya... 😘

Liwa, Februari 2022