#tagur_hari_ke_29

#tantangan_menulis_30_hari

Bayi Tabung

Bu Lasmi sudah tujuh tahun menikah,tak jua diberi keturunan.Dia dan suaminya Pa Tedi sudah diperiksa, tidak ada masalah dengan kesuburan mereka.Dirumahnya mendambakan suara tangis bayi dan kehadirannya.Mereka memutuskan dengan cara bayi tabung.Hal itu adalah jalan terakhirnya.Yang pertama mereka gagal dalam proses bayi tabung itu.Kedua kalinya baru bisa.Bu Lasmi bisa merasakan ada denyut anak dalam perutnya.Dia bahagia dengan janin yang dikandungnya.Suaminya ikut menjaga, membantu segala sesuatu yang dibutuhkan istrinya.

Tak terasa usia kandungan sudah sembilan bulan.Bu Lasmi merasakan sakit pinggang, perutnya sakit berulang, ulang, sampai beberapa kali.Suaminya dengan sigap membawanya kerumah sakit.Ternyata benar Bu Lasmi mau melahirkan.Sudah pembukaan dua.Suster memperkirakan anaknya lahir kemungkinan malam hari.Setelah diperiksa kembali, sudah pembukaan empat.Tidak sesuai perkiraan.Semakin lama semakin terasa seperti sakit perut.Detik itu juga Lasmi melahirkan seorang bayi perempuan cantik.Suaminya sangat bahagia, dia mengadzaninya.

Bayi tumbuh menjadi anak kecil yang lucu dan cantik.Dia sangat disayang kedua orangtuanya.Pada suatu ketika prahara datang.Bu Lasmi dan pak Tedi mulai cekcok satu sama lain.Tidak ada yang mengalah.Walaupun masalahnya hanya sepele.Bu Lasmi menanyakan kenapa pulang dari kerjanya telat.Hal itu membuat pa Tedi risih dan menjadi bara yang membakar rumah tangganya.Setiap hari yang dirasakan Bu Lasmi keridakenakan dalam hatinya.Apalagi suaminya mulai berubah.Seringnya bertengkar yang tak ada solusinya membuat rumah tangga mereka berakhir.Bayi yang dulu diidam-idamkan mereka, kini tinggal dengan Bu Lasmi.Pa Tedi meninggalkannya demi wanita lain.

Cianjur, 11 Juli 2021