#tagur_hari_ke_36

#tantangan_menulis_90_hari

Masakan Nenek

Masih teringat dalam memori Riyani saat pertama masuk SMA, tak ada pengalaman naik kendaraan,ketika naik angkot, dia ragu-ragu bagaimana naik dan turunnya.Maklum gadis kampung yang belum pernah naik kendaraan sendiri.

Karena takut dengan pergaulan dilingkungan kampungnya.Orang tuanya tidak mengizinkan Riyani main, bahkan untuk keteman dekatnya sekalipun.Riyani yang culun hanya menuruti apa yang diperintahkan ibunya.Dia tidak diperbolehkan masak, hanya beres-beres rumah saja dengan alasan takut kena minyak goreng.Ibunya memperhatikannya dengan mengajarkan pendidikan agama.Usia Riyani beranjak dewasa, ibunya tidak memperhatikan kondisi badannya yang sudah berubah.Baju yang dikenakan Riyani seadanya yang dibelikan ibunya, Ketika dia tinggal di rumah nenek dan ua nya.Tercium bau tak sedap dari badan Riyani.Uanya memberikan bedak penghilang bau pada ketiaknya.Di SMP banyak teman-temannya menjauhi Riyani karena bau di ketiaknya, tapi dia tidak menyadarinya.Sedangkan dirumah neneknya bau itu tercium tidak sedap.

Semenjak tinggal bersama nenek dan uanya, Riyani mulai diperhatikan.Dan mulai terurus.Yang tidak bisa dilupakan adalah masakan Neneknya yang selalu tersaji dipagi siang dan sore hari.Apalagi sambal gorengnya yang enak.Tidak pernah sekalipun tidak memasak.Walaupun dalam kondisi sibuk sekalipun.Dia selalu menyediakan masakan untuk keluarga.Sambal dengan asin dan lalapan ciri khasnya.Tak lupa diwaktu libur, nenek selalu mengajak Riyani olahraga bareng para manula di gedung olahraga.Yang disukainya adalah olah raga jantung sehat, sesekali Poco-Poco agar ada semangat.Ritani mengikutinya dengan baik.Dua tahun berlalu.Riyani tinggal bareng ibunya lagi.Sambil kuliah.Yang teringat adalah masakan Neneknya yang selalu dirindukannya Kini neneknya sudah tiada.

Cianjur, 18 Juli 2021