#tagur_hari_ke_32

#tantangan_menulis_90_hari

Menunggu Senja

Hidup hanya sementara takkan abadi selamanya.Begitu yang ada dalam hati Riyani.Pada akhirnya semua manusia akan kembali pada-Nya.Dalam benaknya dia hanya ingin memanfaatkan waktu untuk bisa bermanfaat untuk dirinya dan orang lain.Pikiran yang ada dalam otaknya bagaimana dia bisa mewujudkan mimpinya untuk bisa menebarkan ilmunya.Juga bisa bermanfaat untuk orang sekitarnya.Walaupun penghasilan sedikit, dia sisihkan sebagian untuk orang yang membutuhkan.Setiap hari mungkin sama waktu yang diberikan selama 24 jam.Tapi waktu itu harus berkualitas baginya.Walau kadang perasaan jenuh melandanya.Dengan berbagai kegiatan untuk menghilangkan jenuhnya dia lakukan dengan suaminya.Pergi berpetualang dan tadabur alam.

Rencana-rencana yang dia dan suaminya lakukan untuk mengisi waktu menunggu senja.Saat sang Khalik memintanya pulang.Dia dan suaminya sudah siap dengan perasaan yang tenang.Saat anak-anak mereka yang Allah amanahkan mereka masukan ke lembaga pendidikan pesantren untuk lebih menguasai agama.Agar selalu berada dalam lindungan-Nya.Walaupun banyak kendala yang dihadapi.Kesabaran dan saling menguatkan mereka lakukan.

Permasalahan ada pada anaknya yang pertama, dia dimasukan ke pesantren.Dari mulai SMP.Awalnya anaknya menolak.Dia hanya ingin sekolah tanpa pesantren.Dengan berbagai pertimbangan dan pemahaman akhirnya mau.Tapi ketika mulai jenuh melanda pada anaknya, mulai permasalahan muncul.Dia pulang dari pesantren dan tidak mau melanjutkan lagi. Mulai kegalauan Riyani dan suaminya.Sejak saat itu mereka mencari pesantren yang cocok untuknya, sudah delapan pesantren yang di cari akhirnya pesantren yang kesembilan yang dia pilih.Walaupun banyak rintangan dan tantangan diawal dan diakhir.Akhirnya bisa lulus juga.

Cianjur, 24 Juli 2021