Menunggu (Tagur hari ke-19)
#tagur_hari_ke_19
#tantangan_menulis_30_hari
Menunggu
Pernikahan Rani tidak semulus yang dibayangkan,menikah selama 3 tahun tidak jua diberi keturunan. Romi yang awalnya sangat menjaga perasaan Rani,kini semua itu sirna.Dengan alasan tidak punya keturunan.Mereka sudah di periksa, tidak ada masalah kesuburan.Romi menjadi tidak sabar dan mulai berubah dari hari ke hari.
Sering pulang malam dan kadang jarang pulang, membuat Rani curiga Romi punya selingkuhan.Dia melihat WA, tak ada jejak dia selingkuh.Rani tenang melihat WA yang tidak ada chat dengan wanita lain.Tapi hati Rani masih tidak enak, sepertinya ada ketidakjujuran dari suaminya.
Suaminya,ada janji dengan temannya untuk bisnis.Dia menggunakan motor agar cepat sampai.Sementara Rani ingin membawa barangnya yang ketinggalan di mobil.Sekalian dia membersihkan isi mobil yang kotor.Dia melihat ada tisu bekas lipstik.Dia bereskan sudut setiap kursi.Ditempat kacamata hitam.Dia menemukan hp yang tidak dikenalnya, rupa-rupanya hp yang digunakan untuk WA dengan wanita lain, dia melihat semua isi WAnya.Kata-katanya yang romantis, membuat hatinya panas.Dan membawa barang bukti itu untuk diperlihatkan pada suaminya.Ternyata sudah dua bulan dia mulai WA dengan wanita itu.Pulang bisnis, Rani memperlihatkan hp tersebut dan marah ingin bercerai.Romi kaget hp yang biasa dia simpan ditempat rahasia, lupa disimpan.Romi minta maaf dan berjanji tidak akan mengulang kembali.Rani memaafkan kelakuan suaminya.
Cianjur, 1 Juli 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waduh duh duh, menjadi api dalam sekam. Bahaya