Sebuah Delusi (tagur hari ke-22)
#tagur_hari_ke_22
#tantangan_menulis_30_hari
Sebuah Delusi
Banyak impian yang ingin terwujud.Tapi apalah daya hanya bisa berdoa.Ratna dengan segala upaya ingin membeli tanah untuk keperluan pendidikan.Hanya bisa pasrah dan mengembangkan rumah yang bisa dijadikan tempat mengembangkan pendidikan untuk sementara.Angan yang sudah dicita-citakan, raib seiring angin segar yang perlahan jadi awan mendung.Walaupun demikian.Dia tetap berusaha untuk mewujudkan mimpinya itu.
Keinginan yang tak tersampaikan, dia katakan pada suaminya.Ada kabar gembira dari suaminya.Temannya dari Jakarta ingin membeli tanah 4 hektar dan 1000 meter dan ingin diwakafkan pada suaminya untuk dijadikan pondok pesantren dan lembaga pendidikan.Yayasan yang sudah dibuat oleh Ratna dan suaminya akhirnya bisa berkembang.Tanah yang sudah diwakafkan pada suaminya bisa dibangun untuk sarana pendidikan.
Agenda demi agenda pun terlealisasi.Semua yang sudah di rencanakan terbukti.Allah sayang pada Ratna dan suami.Karena ingin mengembangkan dunia pendidikan yang berada dikampungnya dengan lembaga untuk para penghafal Al-Qur'an.Karena kondisi dan situasi yang gersang dikampung Kemangi itu.Pertama yang dia lakukan agar pondok pesantren nya banyak air untuk para santri.Membuat sumur bor.Semua rancangan bangunan, Ratna yang membuat.
Cianjur, 4 Juli 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi
Keren bun ceritanya. Sukses selalu