Kuluk kuluk kuluk

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengakrabi Orangutan

Mengakrabi Orangutan

Taman Nasional Tanjung Puting, terletak di sebelah selatan bagian tengah Provinsi Kalimantan Tengah. Nama Tanjung Puting, diambil dari bentuk sisi pantai yang memang menyerupai puting. Tempat inicukup dikenal di kalangan turis mancanegara.

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan taman nasional yang mencakup wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Seruyan. Wilayah yang dipertahankan keasriannya ini dapat dijangkau dari Pelabuhan Balai Taman Nasional Tanjung Puting di Kecamatan Kumai melalui jalur air dengan menggunakan speedboat selama sekitar satu jam dengan daya angkut maksimal 6 penumpang, satu guide, dan satu motoris, atau dengan menggunakan perahu mesin yang dikenal dengan sebutan kelotok selama empat jam dengan daya angkut penumpang sekitar 30 orang.

Dari Semarang atau Surabaya, pengunjung bisa menggunakan Kapal Laut yang murah meriah dengan lama perjalanan sekitar 18 jam. Bisa juga menggunakan penerbangan dari Jakarta, Semarang, atau Surabaya menuju Pangkalan Bun. Dari Pangkalan Bun dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kumai yang berjarak 7 km melalui jalan alternatif yang rusak atau sekitar 11 km melalui jalur reguler. Kalau ada kenalan, dari bandara lebih baik minta dijemput karena ongkos taksi dari Bandara ke Kumai cukup mahal. Saat ditulis tarif taksi bandara Rp 120.000,-.

Setiba di Kumai, perjalanan dimulai dengan menyeberangi muara sungai Kumai di dekat pelabuhan laut Kumai. Selanjutnya, kelotok atau speedboat akan memasuki sungai Sekonyer. Bila beruntung kita bisa melihat buaya atau berbagai jenis primata dan burung-burung di sepanjang tepian sungai Sekonyer ini. Sepanjang perjalanan kita akan dihibur oleh pemandangan indah hutan bakau dan hutan belantara. Air yang jernih kehitaman karena getah tanaman akan menggoda tangan kita untuk menekan tombol rana kamera di tangan.

Di perjalanan kita mesti singgah di pos laporan sambil menunggu waktu pemberian pakan orangutan. Apabila tidak tepat waktu pemberian pakan ini, pengunjung tidak akan diizinkan masuk ke lokasi orang utan. Artinya, perjalanan akan sia-sia. Pemberian pakan sendiri akan mengundang orangutan untuk datang/turun ke tanah untuk memakan pakan tambahan. Tidak jauh dari pos laporan kunjungan ini, kita bisa menyeberangi sungai untuk mengunjungi Desa Sekonyer yang hanya terdiri atas dua rukun tetangga. Sebuah desa di tengah hutan yang saat ini berada di seberang kawasan TNTP dan perkebunan sawit. Di sini kita bisa melihat kehidupan masyarakat setempat yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Di sekitar pos laporan, kita bisa mengetahui berbagai jenis tanaman khas Kalimantan. Ada kayu ulin (kayu besi) dan ada juga pohon akar pasak bumi yang meski batangnya kecil, tidak mudah dicabut oleh orang dewasa. Di tempat ini juga kita bisa membeli bibit tanaman untuk ditanam di lokasi ini sebagai pohon kenangan yang diberi nama kita dan tanggal penanaman.

Menjelang pukul 14.00, saat pemberian pakan tambahan bagi orangutasn, guide akan memberitahu pengunjung untuk melanjutkan perjalanan. Sampai di Camp Lekay, kamp tujuan pengunjung, apabila beruntung kita akan disambut oleh beberapa orangutan di dermaga speedboat/kelotok. Di tempat yang asri ini, kita bisa mengambil foto mereka. Saat ini adalah saat yang tepat bagi pengunjung untuk makan siang. Pengunjung harus membawa makan sendiri karena di sini tidak ada pedagang makanan. Makan pun hanya diizinkan di atas kelotok atau speedboat supaya tidak direbut oleh orangutan. Menjelang waktu pemberian pakan, dari dermaga kita harus berjalan menuju pusat informasi orangutan. Di tempat ini kita akan diminta mengisi buku tamu dan mendapatkan berbagai informasi mengenai orangutan dalam bentuk grafik maupun video. Di saat yang tepat, sekitar pukul 13.45, kita akan dipandu untuk melakukan perjalanan ke dalam hutan lagi menuju lokasi pemberian pakan selama sekitar 15 menit.

Di kolasi pemberian pakan, berupa tempat duduk menghadap panggung setinggi dua meter berjarak sekitar 8 meter, kita seperti berada di bioskop terbuka dengan pertunjukan langsung. beberapa orang utan akan bergerak di pepohonan di sekitar kita. Mungkin mereka akan mendekati kita, berjalan di dekat pengunjung, atau berada di pepohonan di atas penunjung. Sensasi kekaguman dan kegerian akan keperkasaan mahluk ber-gen 97 persen mirip manusia ini segera muncul. Kamera silakan dipakai. Saran guide, jangan pakai blitz agar orangutannya tidak terkejut.

Saat pemberian pakan ini akan berlangsung selama dua jam. Pada pukul 16.00, semua pengunjung akan diminta untuk segera meninggalkan lokasi. Berjalan 15 menit menuju dermaga, dan kembali pulang. Jika menggunakan kelotok, dalam perjalanan pulang, pengunjung akan dihibur dengan berbagai pertunjukan alami yang takkan terlupakan.

Laporan ini merupakan tulisan berdasarkan hasil kunjungan terakhir yang dilakukan pada 5 Maret 2017.

Mungkin ada di antara para guru yang tertarik mengunjungi tempat ini. Silakan bertanya di kolom komentar.

Pasak bumi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip. Mantap Pam. Pa kabar?

12 Mar
Balas

Tulisan di atas adalah laporan hasil kunjunga ke Taman Nasional Tanjung Puting tanggal 5 Maret 2017.

12 Mar
Balas

Baik, Bu. Terima kasih.

12 Mar
Balas

Memang hebat luar biasa, semua bisa jadi tulisan. Aku ingin meniru Mas Willy dalam hal menulis, semua bisa ditulis, aku terasa masih belajar dan belajar, semoga aku bisa semahir penulis hebat media guru di gurusiana. Ini adalah motivasi bagiku, terima kasih, Mas.

20 May
Balas



search

New Post