Kuluk kuluk kuluk

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sekolah mendatang (Belajar di Era Digital 4)

Tidak dapat kita bayangkan bagaimana dunia persekolahan di masa yang akan datang. Kalau kita saksikan impian manusia akan pendidikan di masa yang akan datang melalui channel Youtube, kita akan disodori film-film yang menarik. Persekolahan begitu modern dengan kecanggihan teknologi dan keteraturan siswanya. Belajar tampak begitu menyenangkan.

Di masa mendatang tidak kita lihat adanya sekolah kumuh. Tidak seperti kelas-kelas kita pada saat ini yang dipenuhi dengan meja yang miring atau kursi yang patah kakinya. Karakter siswa dalam ikut merasa memiliki sekolah terbangun dengan baik.

Sekolah di masa depan memiliki peraturan yang nyaris sempurna sehingga tidak ada siswa yang melakukan pelanggaran yang berat. Kurikulum sudah sangat maju. Tes berbasis kertas sudah tidak ada lagi. Semuanya menjadi serba digital dan cepat. Bahkan dalam tes ini melibatkan orang tua. Orang tua dapat mengetahui hasil tes anaknya secara real time.

Pemanfaatan teknologi akan sangat berpengaruh di kelas-kelas di seluruh dunia. Untuk mengikuti pembelajaran, siswa tidak lagi dituntut untuk berada di kelas dalam ruang yang sama. Siswa dapat mengikuti kelas konvensional dari jarak jauh dengan bantuan teknologi yang canggih. Siswa bisa berada di mana saja untuk belajar mengikuti informasi yang diberikan oleh gurunya.

Bila saat ini ada pertanyaan, jika semua ilmu pengetahuan sudah bisa didapat dari Google dan Youtube, apakah masih diperlukan guru? Maka jawabannya tidaklah mudah. Harus kita bayangkan bagaimana kondisi ke depan. Dunia persekolahan masih berubah.

Nyata sekali bahwa segala macam ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan di sekolah dapat diperoleh melalui internet. Bahkan pada saat ini tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas jawabannya sudah ada di internet. Apalagi di masa mendatang.

Di masa mendatang, segala macam materi kurikulum dapat diperoleh dari internet. Untuk memperoleh pengetahuan, pembelajar tidak perlu tergantung kepada guru. Internet sudah menggantikan kurikulum lengkap dengan materinya dan tugas-tugas yang telah dikerjakan. Apakah masih diperlukan guru?

Tentu saja fungsi dan peran guru akan mengalami pergeseran. Pada zaman dahulu, guru adalah sumber ilmu dan sumber pengetahuan. Guru adalah model kehidupan bagi siswanya. Kondisi seperti itu saat ini sudah berubah. Siswa lebih tertarik untuk belajar dari teknologi informasi. Di masa mendatang tentu guru tidak lagi perlu mengajarakan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan seperti saat ini.

Lalu, apa peran guru di kelas pada pendidikan di masa yang akan datang?

Karena segala macam ilmu pengetahuan sudah bisa diperoleh dari internet dengan mudah, guru di sekolah hanya tinggal memiliki peran sebagai motivator belajar. Guru bertugas sebagai supervisor dalam pembelajaran. Guru bertugas sebagai penggerak siswa untuk belajar. Guru di masa mendatang tidak perlu lagi menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan. Guru di masa mendatang hanya perlu mengetahui karakter belajar siswa.

Bagaimana siswa belajar?

Pada masa yang akan datang, siswa akan belajar sendiri. Siswa cukup medapatkan silabus untuk dipelajari dan dipraktikkan secara mandiri atau secara berkelompok. Itu jika tujuannya hanya untuk mendapatkan selembar ijazah. Siswa akan belajar sesuai dengan bakatnya. Siswa tidak lagi tergantung pada materi yang sama dengan teman-teman sekelasnya. Siswa tidak perlu terpaku pada kecepatan belajar teman-temannya. Siswa akan belajar secepat yang ia mampu. Bahkan untuk materi-materi pembelajaran yang tidak disukainya, siswa bisa saja menolak untuk mempelajarinya.

Pada masa yang akan datang, tidak akan ada lagi tes kelulusan semacam Ujian Nasional. Karena belajar di masa mendatang bersifat sangat pribadi, maka proses penilaian pun berlaku secara pribadi. Setiap saat siswa dapat meminta diuji, bahkan di awal pertemuan dapat dilakukan sekiranya siswa sudah mampu menyelesaikannya.

Karena ujian bersifat pribadi, maka pelaksanaan program remedi dan pengayaan pun dilaksanakan secara pribadi. Tidak diperlukan lagi waktu lulus harus sekian tahun. Sekolah formal seperti yang berlaku saat ini hanya diperlukan di tingkat sekolah dasar saja untuk membangun pijakan bagaimana cara siswa belajar. Sekolah di tingkat sekolah dasar hanya bertujuan untuk menggali bakat siswa. Tentu saja, ujian bisa berupa tes performance dan sikap untuk mengetahui bakat, kemampuan, dan keberetikaan siswa.

Bagaimana dengan peran guru?

Sebagai penguasa materi pembelajaran, jelas guru sudah tidak lagi berguna. Berbagai konten pembelajaran dan keterampilan dapat dikases oleh siswa dengan mudah dari internet.

Pada kodisi seperti ini, peran guru hanya sebagai kusir yang mengarahkan jalannya kuda. Pada saat yang bersamaan, guru adalah seorang pelatih anjing. Guru akan menjadi pelatih, sekaligus sebagai teman bagi para siswanya.

Di masa yang akan datang, semboyan perpustakaan sebagai jantung pendidikan akan semakin menguat. Meski begitu, koleksi buku konvensional sudah tidak ada lagi. Semua buku akan diubah ke bentuk digital dengan harga yang sangat murah. Aksek siswa ke buku-buku pun menjadi sangat mudah. Internet yang menjadi inti kekuatan persekolahan akan berkembang dengan layanan yang serba cepat dan menyenangkan.

Pernah suatu kali penulis menyaksikan bagaimana turis yang masuk ke Indonesia dengan kapal layarnya, membawa serta anak-anaknya yang berusia sekolah. Apakah mereka tidak bersekolah sehingga berbulan-bulan meninggalkan sekolahnya?

Karena penasaran, dicoba menggali informasi mengenai hal itu. Jawabnya, anak-anak itu bersekolah, dan belajarnya dilakukan secara mandiri dengan bantuan orang tuanya. Masalah pelajaran dan tugas, teknologi inforamasi sebagai jembatannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

peran digital di masa datang bisa saja menggantikan peran guru. Malah menurut saya, peran guru akan tergantikan dengan teknologi kecuali guru BP sebagai pengarah perilaku dan peran Kepsek sebagai "Tukang tanda tangan ijazah" dan kebijakan teknis lainnya. sebaga buktinya dapat kita lihat pada perkembangan pendidikan saat ini di mana para siswa dalam menyelesaikan tugas KI-3 dan KI-4 tidak lagi mengalami kesulitan. TInggal tanya ke "Mbah Google" semuanya menjadi beres

20 Apr
Balas

Kalau kita lihat sekarang, anak-anak kurang minat untuk menjadi guru.

20 May
Balas



search

New Post