Sholat 4

Khusuk yang terganggu

Di masjid mana pun, ramainya waktu sholat selalu ditandai dengan kehadiran anak-anak. Riuh rendahnya anak saat waktu sholat akan lebih terasa pada saat sholat Maghrib dan Isya. Kedua waktu itu memang merupakan waktu yang ideal untuk berkumpul. Di dua waktu ini biasanya jamaah sholat baik tua maupun muda bahkan anak-anak akan lebih banyak ketimbang waktu sholat yang lain.

Begitu juga di masjid tempat kami melaksanakan sholat lima waktu. Saat Magrib dan Isya jamahnya lebih banyak ketimbang jamaah Subuh, Dzuhur, dan Ashar. Waktu Subuh memang satnya lebih banyak orang memilih menarik selimut ketimbang bangun dan bersegera pergi ke masjid. Waktu Dzuhur jarang ada jamaahnya, kecuali bertepatan dengan hari libur. Saat Dzuhur ini bertepatan dengan waktu sekolah dan kerja. Saat Ashar, anak-anak sekolah sebagian mengikuti kegiatan di sekolahnya, sedangkan para orang dewasa ada yang masih terjebak di perjalanan, terjebak di kantor, atau terjebak waktu istirahat.

Otomatis, waktu sholat paling ramai adalah Maghrib. Saat Magrib inilah, tua muda, laki-laki perempuan, kerja pengangguran, miskin dan kaya bisa berkumpul di masjid. Waktu sholat Maghrib pula merupakan waktu sholat di mana kekhusukan jamaah sholat bener-benar diuji. Anak-anak umumnya ngobrol dan bercanda sebelum sholat dimulai, namun ini biasanya dimaklumi oleh seluruh jamaah. Namun, begitu takbiratul ikhram diucapkan, mulailah anak-anak itu bertingkah dengan segala macam polah khas anak-anak.

Saat seperti ini, kekhusukan sholat benar-benar diuji. Jamaah hanua bisa berdiam hingga sholat berakhir. Di akhir sholat, begitu salam selesai diucapkan, biasanya ada orang dewasa yang beraksi dengan menghardik anak-anak yang dianggap sebagai biang keributan. Anak yang melaksanakan sholat dengan baik terkadang jadi sasaran. Ini salah sasaran. Biasanya biang onar segera lari ke luar masjod begitu salam selesai atau pura-pura duduk tahiyat akhir dengan khusuk.

Di lain waktu, terkadang ada orang dewasa yang menghardiki anak-anak yang sekiranya menjadi sumber keonaran saat sholat. Orang dewasa itu menghardik beberapa anak yang menuniikkan ciri-ciro biang onar sesaat sebelum sholat dilakukan. Ini sebenarnya yang mengganggu kekhusukkan sholat siapa sih?

Di masjid tempat saya melaksanakan sholat, saya tidak selalu sholat di masjid, ada seorang pemuda yang kurang waras, tapi justru pemuda ini yang paling rajin ke masjid ketimbang warga yang lain. Saya sebenarnya merasa malu dengan kerajinan si pemuda ini. Pemuda ini akrab dengan anak-anak di kampung ini. Bahkan dia mempunyai kelebihan, mampu menghingat semua anak yang ada di kampung ini, orang tua anak-anak di kampung ini, dan rumah anak-anak di kampung ini. Anak-anak, bahkan orang dewasa suka menggodanya. Jika sedang sholat, dan ada anak yang menggodanya, biasanya dia akan meledak marah.

Pernah, suatu saat si pemuda ini marah-marah karena digoda oleh sekelompok anak di masjid. Mendengar keributan itu, imam masjid turun tangan dengan membentak si pemuda, "Pulang sana kamu. Daripada di sini mengganggu orang sholat."

Deg! Hati saya teriris mendengar hardikan imam masjid ini. Tak tahukah bahwa si pemuda hanya korban godaan teman-teman kecilnya. Sungguh, saya lebih terganggu dengan hardikan orang-orang dewasa itu ketimbang onarnya anak-anak.

28/5/2017