Kuluk kuluk kuluk

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Upacara  

Setiap Senin hampir di setiap sekolah dilaksanakan upacara bendera. Saya tidak tahu persis sejak kapan upacara bendera di sekolah-sekolah ini dilaksanakan. Yang jelas, semenjak mengenal sekolah, semenjak itu pula saya mengenal upacara bendera. Ditambah lagi dengan keikutsertaan saya dalam kepramukaan, maka lengkaplah sudah pelaksanaan upacara bendera itu dilakukan.

Upacara bendera setiap Senin tidak slalu dapat terlaksana. Di Indonesia yang mengalami musim kemarau dan musim penghujan, upacaara bedera terkadang tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Saat musim penghujan, upacara terkadang tidak dapat dilaksanakan karena hujan turun pada saat menjelang upacara dilaksanakan.

Di beberapa sekolah yang pembangunannya tidak memperhatikan masalah lingkungan, bahkan upacara isa saja tidak dapat dilaksanakan karena halaman sekolahnya terendam air. Halaman sekolah itu terendam air mungkin karena banjir, drainase yang buruk, atau karena sekoah dibangun di lahan yang memang selalu berair.

Berbeda dengan di musim penghujan, maka pada saat musim kemarau secara umum upacara dapat dilaksanakan dengan baik. Meski begitu, ada saja hambatan pelaksanaan upacara pada musim kemarau seperti saat sekarang ini. Hambatan yang umum terjadi adalah cuaca yang terlalu panas dengan sinar matahari yang teramat cerah.

Seperti hari ini, Senin 31 Juli 2017, upacara bendera di sekolahku berjalan dengan baik. Namun kelancaran pelaksanaan upacara itu dihiasi oleh beberapa siswa yang mengundurkan diri dari barisan. Ada yang mengundurkan diri karena belum makan, namun ada juga yang sampai jatuh pingsan di tempat.

Dalam cuaca panas seperti itu, pembina upacara semestinya segera memahami kondisi dan situasi. Bentuk pemahaman ini adalah dengan tidak memperpanjang amanat upacara. Terkadang pembina upacara tidak segera menyadari kondisi dan situasi ini. Asyik dengan amanatnya yang panjang lebar tanpa memperhatikan kondisi peserta upacara.

Dalam beberapa kali kesempatan menjadi pembina upacara. Saya pernah meniadakan amanat pembina upacara jika melihat kondisi yang tidak mendukung kelancaran upacara. Terlepas benar atau salah tindakan meniadakan amanat upacara itu, saya menganggap bahwa amanat yang berpanjang-panjang di bawah terik matahari tidaklah efektif. Di sisi lain bahkan mungkin akan menyebabkan peserta upacara bendera yang masih muda-muda itu lebih banyak mendongkolnya daripada mendengarkan amanat upacara.

Yang mana kita?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lihat sikon ya pak.

31 Jul
Balas

Amanat itu tak perlu panjang, singkat, jelas, dan dapat dipahami oleh semua peserta upacara.

19 May
Balas



search

New Post