Wanita Si Tulang Besi
Dengan sekuat tenaga Minah berusaha mengayunkan cangkulnya. Terbayang upah yang diterimanya hari ini lumayan bisa membuat anaknya tidak lagi kelaparan. Dengan nada sinis si tetangga usil lewat dan melayangkan kata-kata yang cukup membuat hatinya terasa teriris
"haaa yo tu minah, sadola ka di kakok ma" ujar si Roih tanpa rasa bersalah
Tanpa berkata hanya menjawab dengan tersenyum getir. Minah hanya membatin
Kuatkan hati ini ya Tuhan, anakku belum makan dari pagi
Haripun beranjak sore, sang surya sudah mulai mengarah ke arah barat. Minah pun menemui sang majikan untuk segera pulang. Dengan langkah gontai Minah menuju rumah dengan membawa beberapa nasi bungkus yang dibelinya di warung nasi.
Sesampai di rumah, tiga bocah yang tak jauh beda umurnya itu sudah berbaris di depan pintu, berharap pada bungkusan yang dijinjing emaknya.
"Assalamualaikum" minah menyapa mereka dengan senyuman hangat
"Waalikumsalam mak, mak bawo apo" penuh harap mereka menyambut ibunya yang baru pulang nguli seharian.
Minah menyodorkan bungkusan nasi tadi pada mereka. Mereka lansung menyantap dengan lahap, maklum dari pagi mereka baru mengisi perutnya dengan nasi. Tanpa sadar mereka sudah menghabiskan nasi bungkus tadi. Tiba-tiba si sulung, Hadi menoleh pada ibunya yang terduduk di kursi yang hanya memegang gelas.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjutkan!!!
Kasihan Mak ya...
Mantap...ditunggu kelanjutannya ...bu