Dua buah jeruk terletak di atas meja di kamar hotel sore tadi. Di sampingnya ada sebuah amplop berukuran sedang berwarna merah dengan tulisan huruf Cina di bagian depannya Hal ini belum pernah saya jumpai sebelumnya. Batam nenmang berbeda

Sejak Jumat kemarin saya dan tim MediaGuru ada di Kota Batam. Kami menginap di The Golden Bay Hotel di daerah Bengkong. Banyak pertokoan di sekitar hotel kami.

Pukul 18.00 WIB sore tadi kami baru saja rehat dari pelatihan saat menemukan jeruk dan amplop itu di kamar. Entah kapan barang itu diletakkan disana. Tahulah kami, inj pasti berkaitan dengan perayaan Imlek yang jatuh besok pagi.

Konon jeruk dan angpao merupakan hadiah yang acap diberikan pada perayaan tahun baru Cina. Katanya jeruk yang bulat sempurna itu melambangkan kesuksesan. Demikian pula dengan warna merah pada amplop. Entahlah. Saya tidak terlalu memahami hal itu.

Usai kegiatan pukul 21.00, saya sempat melongok keluar kamar hotel. Kembang api semarak menyinari langit malam di Batam. Karena panitia pelatihan mengajak keluar untuk menikmati malam di sini, kami pun ikut. Ternyata malam Minggu sekaligus malam Imlek ini ramai sekali. Sepertinya hotel kami memang berada tepat di tengah keramaian ini.

Jalanan padat harus kami nikmati Setelah mobil berkeliling mencari tempat ngopi, sampailah kami di Cafe Cheriyl. Hidangannya berupa live music di sisi sungai. Banyak sekali anak muda yang duduk-duduk menikmati malam di sana. Hot Chocolate dan kentang goreng di meja sudah tandas. Kami tidak ingin terlalu lama di sana. Rasanya ada yang kurang pas.

Akhirnya kami kembali ke hotel. Dari dalam kamar, saya masih mendengar suara musik. Lagu-lagu Ari Lasso terdengar dengan sangat jelas. Akhirnya saya tahu apa yang kurang pas itu. Ini malam Rajab. Sedih Harusnya kami sudah mulai banyak berdoa: Allahumma baariklana fII Rojaba, wa sya'bana wa balilghna Romadon.

Batam, 21 Januari 2023