Alasan
Oleh: Yasintus Ratu, S.Pd
Pagi tadi, saat rapat singkat usai doa pagi bersama rekan-rekan guru di sekolah. Volume suaraku naik satu oktaf. Saya perlu meluapkan, mengungkapkan dan mengekspresikan isi hatiku apa adanya. Vulgar. Jelas dan terang.
Berawal dari kesediaan kami untuk membawakan koor di gereja untuk memeriahkan pernikahan rekan guru kami. Semua setuju dan kompak akan ikut dan hadir.
Tetapi jelang hari H tiba-tiba ada yang mau mundur. Berkeberatan dan ada yang tidak mau ikut dengan beragam.alasan.
Tambah runyam saat organis berhalangan. Alasannya sakit. Terpaksa mencari organis di lembaga lain.
Usai suaraku naik, pelan-,pelan yang hendak mundur kembali ikut. Tersenyum ramah dan tertawa renyah.
Bagi yang beralasan sakit, suatu pelajaran bagi kami, agar yang sakit hendaknya mengantongi surat keterangan sakit dari petugas yang berwenang.
Sakit harus diobati. Bukan nyaman di bawah selimut menindih bsntal. Atau sakit-sakitan yang hsnya sekadar alasan atau dalil semata.***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar