Oleh: Yasintus Ratu, S.Pd

Tantangan. Cobaan dan godaan. Datang menerpa. Silih berganti. Sebagai ujian? Entahlah.

Berawal dari banyaknya undangan hajatan pernikahan. Undangan ritual kedukaan. Tuntutan tugas dan karya. Tekad untuk membangun.

Semuanya berantakan tatkala di tampar masalah di depan mata. Langsung terkait tugas dan karya mendidik anak bangsa.

Senja tadi saya bergegas tinggalkan sekolah hendak berunding dengan pemilik bambu untuk membangun gedung darurat agar anak didikku dapat sekolah di pagi hari.

Disela-sela perundingan dengan tuan bambu dapat informasi. Ada masalah di sekolah. Seorang guru bertindak keras dan tegas pada siswa. Dan tindakan itu tidak diterima oleh orang tua siswa.

Sayapun bergegas pulang langsung ke sumber dan pusaran soal. Pendekatan budaya dengan nuansa kekeluargaan yang kental di jalankan.

Diterima dengan senang hati dan tangan terbuka oleh pihak keluarga korban. Ketika melirik waktu, banyak hajatan sudah lewat. Iya, ini bagian dari tantangan yang datang menghadang. Ujian yang datang mencubit.***