Oleh: Yasintus Ratu, S.Pd

Rencana awal, hari ini membawa televisi ke tukang service. Maklum hampir sepekan televisi tidak berfungsi. Sebab musebabnya karena rusak

Agendanya sudah matang. Tinggal eksekusi. Sayang sebelum fajar menyingsing adik sudah mengirim kabar lewat WA, bahwa hari ini dia ada halangan. Sehingga tv belum bisa diantar ke tukang perbaik.

Sebenarnya ada rahmat terselubung di balik rusaknya televisi tersebut. Bentuknya berupa kami semakin akrab dengan buku. Koleksi buku yang ada di perpustakaan kecil keluarga jadi sering dibolak balik, diutak-atik untuk dilahap

Alhasil diskusi dan cerita di meja makan menjadi menarik dan asyik. Tidak ada lagi yang menjalankan aktivitas ganda saat makan. Makan sambil nonton atau nonton sambil makan.

Sehingga ketika tv tunda perbaik maka keakraban kami dengan buku semakin lama. Dunia fantasi yang ditawarkan dan ditonjolkan oleh sinetron menjauh dari kehidupan kami.

Demikianpun tawaran dari aneka ragam iklan yang terus membombardir kami dengan gaya hidup konsumtif. Ternyata keseharian tanpa televusi indah dan menarik sekali.

Di waktu jeda seperti ini, kami.bisa merefleksikan diri dan merenung tentang hidup dan kehidupan ini.***