YASMANELLY

Yasmanelly. Lahir di Duri, 25-12-1988. Alhamdulilah sudah dianugerahi 3 orang anak, 1 orang putra, 2 orang putri. Motto: tetaplah tersenyum, meski hatimu menan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rindu tak bertuan

#Tantanganharike77

Ada waktu dimana hatiku terasa sakit sekali, dadaku seperti bergemuruh, jantungku berdetak tak beraturan, sesak.

Aku tau itu, rindu selalu saja mengganggu tenangku, tanpa aba-aba ia menerobos paksa sukmaku, lalu membuatku tergugu.

"Kau sudah puas merawatnya, tidak ada lagi yang harus kau sesalkan!" Kata Bouku, adik ayahku.

Sama sekali aku tidak menyesal kau pergi selamanya, karena itu adalah perjanjian rahasia antara kau dan Tuhan kita di alam rahim sana. Perasaan terkadang seperti dicabik-cabik bukan karena penyesalan, aku hanya rindu.

Mengubah kebiasaan yang bertahun itu tidak mudah! Aku terbiasa bercerita, bercanda, merajuk, mendengar suaramu, menyiapkan semua kebutuhanmu dari A sampai Z, mengingatkan jadwal-jadwalmu, semuanya hidupku hanya seputar kau, kau, kau dan kau, lantas bagaimana aku tidak gamang tiba-tiba kau hilang?

Setiap netraku terbuka digulitanya malam, aku selalu meyakinkan diri bahwa inilah hidupku sekarang, bukan fiktif belaka, ini nyata, aku tanpamu, tanpa suaramu, apakah kau tau kalau aku rindu sifat menjengkelkanmu itu.

Huuuuf....

"Jujur, abang banyak belajar tentang arti sebuah hubungan dari dinda!"

Aku terdiam.

"Abang tidak tau dinda sengaja atau tidak, tapi abang belajar dari semua sikap dinda memperlakukan Abang!"

Aku tersenyum lebar, pernyataanmu itu sudah berulang, tapi aku ingin memahaminya sebagai ungkapan betapa kau mencintaiku.

"Sikap apa?"

"Tulus, hormat, tadhiyah dinda ke Abang terkadang membuat abang malu, banyak hak dinda yang Abang abaikan!"

Aku mencium keningmu, dan hidungmu yang bulat.

"Abang tau tidak kenapa?"

Kau menggeleng, menatapku dengan mata tersenyum.

"Karena Abang selalu memberi contoh yang baik buat dinda, p Sabar mendidik dinda, peduli dengan semua aktifitas dinda dan yang terpenting, Redho abang yang akan mengantarkan dinda ke surga, ibarat syarat masuk, syaratnya Abang yang megang, mau nggak mau dinda harus berusaha agar syarat itu Abang berikan!"

Kau masih menatapku.

"Caranya ya menyenangkan hati Abang!" Aku mencubit pipimu.

"Hey, berani yah!" Kau menggertak.

"Eh...emang sakit?" Aku bingung, karena menurutku biasa aja.

"Minta maaf! Baru aja di puji gitu udah berani!" Wajahmu serius.

"Dinda minta maaf ya Bang, emang sakit ya? Aku mencoba memeriksa pipimu.

Kau tertawa dan memelukku.

"Bercanda ayank..maaf yah!" Ah...kau selalu begitu, suka sekali mengerjaiku.

Jika kau banyak belajar tentang hubungan dariku, maka aku banyak belajar makna hidup darimu.

Dan kau tau....aku rindu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post