yati

Guru akuntansi SMK, lahir di Mojokerto, tinggal di Jember...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berada Dalam Suasana Mencekam

Berada Dalam Suasana Mencekam

#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe19

Berada Dalam Suasana Mencekam

Kejadian ini saya alami sekitar dua tahun lalu, saat itu saya dan beberapa orang guru mendampingi siswa kunjungan indsutri ke salah satu pabrik minuman di kota Pasuruan. Kami berangkat dari sekolah pukul 7 pagi, karena perjalanan ke kota Pasuruan sekitar 3 sampai 4 jam.

Perjalanan cukup lancar, dan akhirnya rombongan kami pun sampai di lokasi. Kami menunjukan surat pengantar yang dikirim pihak perusahaan mellaui email sebagai pengantar memasuki pabrik. Anak-anak terlihat sangat excited banget diberi pengetahuan tentang proses pembuatan produk dan diajak kelilling pabrik untuk melihat langsung proses produksinya.

Selesai kunjungan, rombongan pun bersiap untuk pulang. Sebelum pulang kami sepakat untuk mampir dulu ke salah satu lokasi wisata di Probolinggo. Kami berkunjung ke wisata BJBR.

Sampai di BJBR, semua turun dari bis yang kami tumpangi. Saat itu kondisinya sedang gerimis. Saya dan guru lain menuju loket pembelian tiket. Karena rombongan, jadi kami dapat beberapa tiket gratis dan gratis juga untuk tour leader.

Siswa- siswi pun langsung memasuki tempat wisata, yang memang cukup bangus dan instagramable. Tak lupa mereka memakai payung karena hujan makin deras. Saya dan dua orang guru serta beberapa siswa memutuskan untuk menuju musollah yang letaknya menuju ke tengah laut. Guru yang lain menyebar mendampingi dan mengawasi siswa lainnya. Musollah ini berlantai kayu dan berdinding kaca, atapnya entah terbuat dari apa, yang jelas kelihatan bagus di tengah laut. Bukan tepat di tengah sih, tapi menuju tengah. Dan harus melewati jembatan kayu untuk menuju ke arah musollah itu.

Sesampainya di musollah, kami semua sholat ashar berjama’ah. Selesai sholat, hujan semakin deras disertai angin. Kami semua duduk di lantai musollah dengan ketakutan, waktu itu siswa yang bersama kami kebetulan cowok semua, jadi tidak begitu histeris dengan kejadian ini. Kami baca semua doa yang kami bisa. Angin semakin kencang yang mengakibatkan air masuk ke dalam musollah. Karpet musollah sudah basah semua.

Anak-anak terlihat makin pucat wajahnya termasuk aku juga. Seolah-olah musollah mau terbang terbawa angin. Sebagian anak ada yang lari ketempat wudhu, karena tempatnya tertutup jadi air hujan gak bisa masuk.

Beberapa anak sudah terlihat menangis, aku dan teman ku juga. Kami pasrah apapun yang akan terjadi. Seolah malaikat maut sudah mendekati kami. Suasana mencekam, tak ada yang berani bersuara. Kami terus komat kamit membaca doa sebisanya, sinyal HP juga hilang karena kondisi cuaca. Kami mau meminta bantuan siapa, hari sudah gelap. Saya hanya kepikiran tentang anak-anak dan guru lainnya, bagaimana kondisi mereka? Akhirnya kami sholat magrib dalam kondisi mukenah dan sarung yang basah.

Cukup lama kejadian itu berlangsung, dan akhirnya datang salah satu yang berani menyusul kami. Mengabari kondisi anggota rombongan lainnya baik-baik saja. Alhamdulillah, aku pun lega. Hujan mulai berhenti. Kami segera berlari meninggalkan musollah. Dan segera berkumpul menuju bis. Semua sudah berkumpul, beberapa siswi terlihat saling berpelukan sambil menangis. Menceritakan kejadian yang baru saja kami alami.

Kami semua bersyukur karena masih diberi keselamatan sampai pulang ke rumah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post