Yati Kurniawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mencari Daffa

Wanita dengan wajah lelah itu datang lagi. Sekedar mencari kabar tentang anaknya yang tak pulang ke rumah tadi malam.

"Bu, di mana Daffa? Apakah ia menginap di sini tadi malam? Tolong beritahu saya," pintanya seraya menahan tangis.

Aku hanya bisa diam. Lelah. Setiap anaknya tak pulang selalu saja dia menanyakan pertanyaan yang sama.

"Daffa tadi malam tidak di sini. Ia sudah lama tidak berkumpul dengan teman-temannya di sini. Bukankah Ibu sendiri yang melarangnya untuk bergaul dengan kaum kami?" jawabku dengan penuh kesal. "Pergilah, Bu. Kami sibuk."

Dia tetap tak mau pergi, seolah tak percaya dengan jawabanku. Matanya nyalang memperhatikan sekitar. Tiba-tiba ia berlari, menerjang pintu pagar dan masuk ke halaman rumah. Kubiarkan saja ia berkeliling dari sudut ke sudut.

"Daffa.... Kamu di mana, Nak? Keluarlah. Ibu merindukanmu." serunya seraya berjalan perlahan menyusuri inci demi inci bagian yang dicurigainya.

"Tidak ada kan, Bu? Sudah, Ibu pulang saja. Siapa tahu sekarang Daffa sudah pulang," seruku sambil menepuk punggungnya perlahan.

Dengan wajah tak rela perempuan itu segera beringsut beranjak keluar. Tanpa kata, tanpa bicara. Secepat kilat segera ia berlari kembali ke rumahnya. Berharap menemukan anak yang paling dikasihinya. Anak yang dijaga dengan sepenuh jiwa raganya.

Kami hanya bisa menatap kepergiannya dengan iba. Sungguh ia adalah perempuan yang patut dikasihani. Musibah yang menimpa Daffa menyebabkan ia hilang ingatan. Ia menolak kehilangan sehingga hidup dalam ilusi bahwa anaknya masih ada. Ia hidup dalam lini waktu sebelum musibah terjadi.

Besok ia akan datang ke sini lagi. Menanyakan hal yang sama dan melakukan hal yang sama. Dan kami hanya bisa menjawab dan melakukan hal yang sama. Entah kapan siklus ini akan berakhir.

#TantanganGurusiana Hari Ke-19

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

19 Jan
Balas



search

New Post