YATI SAADAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Galau

Menjadi guru profesional memang tidak mudah, selain pendidikan yang harus linear dengan mapel yang diampu, ia pun harus selalu mengupgrade ilmu pengetahuan dan keterampilannya. Belum lagi empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru seakan tidak cukup. Ditambah lagi guru selalu dihantui dengan kenaikan batas lulus UKG, padahal kami setiap hari harus memikirkan metode apaaa yang cocok untuk materi hari ini atau model pembelajaran apaaa yang harus dipakai agar pembelajannya menyenangkan, membuat RPP yang rasional, mengerjakan administrasi kelas, membimbing ekstrakurikulr, melaksanakan PPK, melaksanakan GLS, membantu kepala sekolah, melakukan pengadministrasian kepegawaian secara online, dll. Bagi kami waktu sehari-semalam seakan tidak pernah cukup. Bagi kami yang berada di daerah, masalah pun bertambah dengan kurang bagusnya sinyal internet. Keinginan untuk mengikuti diklat-diklat online atau video confrence, diskusi dalam jaringan seperti yang dilakukan SEAMEO SEAMOLEC sering terlewatkan BUKAN karena kami malas, tapi sinyal kurang bagus.

Masalah terkini yang membuat kami galau adalah keharusan menempuh S-1 kedua bagi yang ijazah S-1 nya tidak linear dengan mapel yang diampu. Bukankah kami sudah lulus PLPG?Bukankan nilai UKG kami banyak yang bagus?Bukankan kami juga banyak yang menjadi Instruktur dalam kegiatan-kegiatan guru?Bukankah nilai PKG kami itu Baik bahkan Amat Baik?Bukankan baru kemarin aturan Linearitas itu berlaku?Sudah betul bahwa yang disebut linear itu antara Mapel di sertifikat pendidik dengan mapel yang diampu sekarang. Mengapa harus berubah lagi?

Yang diinginkan oleh kami adalah berikan waktu yang seluas-luasnya bagi kami sbg guru untuk BENAR-BENAR bisa mendidik peserta didik dan melakukan PKB, bukan disibukkan dengan hal-hal ceremonial yang justru sering mengganggu waktu KBM.

Sudah waktunya Penilaian Guru itu berbasis kinerja yang real, BUKAN berbasis kertas. Tanyakan kepada peserta didik tentang kinerja gurunya. Tanyakan kepada orang tua peserta didik tentang perubahan yang ditunjukkan oleh putra-putrinya setelah dididik oleh guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Senasib Bu, tenang banyak temannya

02 Dec
Balas

Super bu... terimakasih....

02 Dec
Balas



search

New Post