Oleh : 🌹Yayah DN

(Tagur 365,hari ke 287)

Hari ini cuaca begitu panas. Dua mobil Ayla putih beriringan keluar dari dalam kampus kecilku. "Alhamdulillah, selesai sudah monev BOS hari ini", bisik hatiku sambil melepas kepergian dua orang pejabat Disdik tersebut. Semoga kehadiran para tim penilai Disdik itu dapat memotret semua kondisi yang ada. Berharap diakhir kajian hasil monev BOS ini, akan ada angin segar demi kemajuan sekolah ini. 

" Permisi Bu, " terdengar suara laki-laki dengan logat bahasa Jawanya yang kental melintas di depanku. Akupun membalas sapaan tersebut dengan senyuman. Ku pandangi wajah sosok laki-laki tua itu. Berbadan kurus, berbaju kotor dan nampak kerutan kelelahan diwajahnya. Dialah salah satu kuli bangunan yang sedang membuat toilet di sekolahku. 

"Siapa Dia?",tanyaku dalam hati.

"Dimana keluarganya? "Mengapa Ia rela berpanas-panasan ?"

Berjuta pertanyaan melanda jiwaku. Untuk mendapat jawabannya, aku harus berbicara dengannya. Namun aku putuskan untuk tetap diam, mengingat kondisi pandemi covid 19 ini yang semakin merajalela. 

Ya, Dialah para pejuang keluarga. Laki-laki tua yang rela menjadi kuli bangunan Mereka bekerja banting tulang  demi keluarga tercinta. Aku jadi teringat wajah alm ayahku. Melihat para kuli bangunan tersebut, ada rasa hormat dan salut kepada mereka. Bayangan alm ayahku hadir didalam anganku. Dialah sosok idolaku. Kegigihannya yang tak dapat aku lupakan. 

Aku bangga pada mereka, para pejuang keluarga yang gigih berjuang mencari nafkah bagi keluarga tercinta. 

Aku berharap Doi bisa seperti mereka. 

Tambun, 09-11-2020

21.42 WIB

#Tantangan Hari ke 286#saw