Yayah Dzarotun N

Yayah Dzarotun Naqiah, S. Pd, M. Pd Lahir di bekasi, 2 Pebruari 1971 Kepala SMPN Satu Atap Cibitung Kab. Bekasi Motto : Tak ada kata terlambat &...

Selengkapnya
Navigasi Web
Persembahan Puisi Karawang Bekasi Dalam Rangka HUT Kab. Bekasi Ke 70
Foto Chairil Anwar

Persembahan Puisi Karawang Bekasi Dalam Rangka HUT Kab. Bekasi Ke 70

 

Oleh : 🌹Yayah DN

 

(Tantangan menulis 365,hari ke 204)

 

Pandemi covid-19 belum juga hilang dari bumi kota patriot Bekasi.  Masyarakat  dihimbau agar tidak berkumpul dalam suatu aktivitas tertentu. Kondisi ini berdampak tidak adanya perayaaan khusus yang biasa diadakan oleh Pemda Bekasi. Jalan-jalan nampak lengang dan sekolah-sekolahpun sepi. 

 

Terkait dengan hal tersebut,  maka setelah selesai salat isya , muncul satu ide di benakku untuk  membacakan sebuah puisi yang berjudul Karawang Bekasi karya Chairil Anwar. Awalnya sedikit ragu dan malu. Membaca kata demi kata agar sesuai dengan musik pengiring betul-betul membuatku kelelahan. Intonasi dan laval yang jelas, berirama dan lugas menjadi penentu enak atau tidak puisi itu didengarkan. 

 

Berikut ini adalah puisi fenomenal  Karawang Bekasi, puisi yang di ciptakan tahun 1948 ini sangat menginspirasi banyak orang terutama pada tahunnya saat Indonesia masih belum di akui kemerdekaannya oleh Belanda.

Untuk lebih jelasnya tentang puisi kerawang bekasi mempunyai makna tersirat, disimak saja puisinya dibawah ini.

Karawang-Bekasi

karya: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi

tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,

terbayang kami maju dan mendegap hati ?

 

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.

Kenang, kenanglah kami.

 

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

 

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

 

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan

atau tidak untuk apa-apa,

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata

Kaulah sekarang yang berkata

 

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

 

Kenang, kenanglah kami

Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno

menjaga Bung Hatta

menjaga Bung Sjahrir

 

Kami sekarang mayat

Berikan kami arti

Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

 

Kenang, kenanglah kami

yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

 

Semoga Puisi Karawang Bekasi dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi kemerdekaan dan puisi puisi perjuangan pahlawan lainnya. 

 

Tambun, 16/08/2020

20.43 WIB

#Tantangan H 204)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu Yayah. Sukses selalu dan barakallahu fiik

17 Aug
Balas



search

New Post