Persembahan Puisi Karawang Bekasi Dalam Rangka HUT Kab. Bekasi Ke 70
Oleh : 🌹Yayah DN
(Tantangan menulis 365,hari ke 204)
Pandemi covid-19 belum juga hilang dari bumi kota patriot Bekasi. Masyarakat dihimbau agar tidak berkumpul dalam suatu aktivitas tertentu. Kondisi ini berdampak tidak adanya perayaaan khusus yang biasa diadakan oleh Pemda Bekasi. Jalan-jalan nampak lengang dan sekolah-sekolahpun sepi.
Terkait dengan hal tersebut, maka setelah selesai salat isya , muncul satu ide di benakku untuk membacakan sebuah puisi yang berjudul Karawang Bekasi karya Chairil Anwar. Awalnya sedikit ragu dan malu. Membaca kata demi kata agar sesuai dengan musik pengiring betul-betul membuatku kelelahan. Intonasi dan laval yang jelas, berirama dan lugas menjadi penentu enak atau tidak puisi itu didengarkan.
Berikut ini adalah puisi fenomenal Karawang Bekasi, puisi yang di ciptakan tahun 1948 ini sangat menginspirasi banyak orang terutama pada tahunnya saat Indonesia masih belum di akui kemerdekaannya oleh Belanda.
Untuk lebih jelasnya tentang puisi kerawang bekasi mempunyai makna tersirat, disimak saja puisinya dibawah ini.
Karawang-Bekasi
karya: Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Semoga Puisi Karawang Bekasi dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi kemerdekaan dan puisi puisi perjuangan pahlawan lainnya.
Tambun, 16/08/2020
20.43 WIB
#Tantangan H 204)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu Yayah. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Mantaf