Akhlak Wanita Muslimah Terhadap Dirinya Sendiri

Oleh: Yayah Rokayah

Akhlak seorang wanita merupakan ciri kepribadian yang terpancar dari raut wajah, tutur kata, kebiasaan, kesopanan dan penampilannya. Saya menuliskan ini, setelah membaca sebuah buku yang berjudul “Ensiklopedi Wanita Muslimah” Karangan Haya Binti Muabarok Al-Barik. Buku yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia pada tahun 1422 Hijriyah. Dengan judul asli Mausu’ah Al Mar’atul Muslimah.

Kata pokok (dasar) akhlak adalah khalaqa, khaliqun dan makhluqun, kata sifatnya adalah akhlaqun. Akhlak bukanlah sekedar perilaku sifat manusia sejak bawaan lahir, tetapi merupakan salah satu dari dimensi kehidupan seorang muslim yang mencakup akidah, ibadah, akhlak dan syari’ah. Karena itu akhlak islami cakupannya sangat luas yakni: etos, etis, moral dan estetika.

Etos mengatur hubungan seseorang dengan sang Khalik, Allah SWT. Etis mengatur sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam kegiatan kehidupan sehari-harinya. Moral mengatur hubungan dengan sesamanay tetapi berlainan jenis dan yang menyangkut kehormatan tiap pribadi. Estetika adalah rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk meningkatkan keadaan dirinya serta lingkungannya agar lebih indah dan menuju kesempurnaan.

Terkadang kita tidak menyadari, akhlak bagi diri sendiri juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan ini. Terutama kita sebagai muslimah yang cinta ilmu dan peradaban. Semoga ketika saya membaca dan mengulas kembali tentang hal ini, semakin menambah semangat saya untuk belajar dan selalu bisa berbuat baik serta menjadi pribadi lebih baik. Belajar dan selalu terus belajar. Mengisi ruang kehidupan dan memberikan warna dalam kehidupan ini selagi kita sehat, mampu dan selagi Allah masih memberikan kita hidup. Alhamdulillah wa syukrulillah.

Pada halaman 123-124, dalam buku tersebut dijelaskan bahwa akhlak setiap orang beriman terhadap dirinya sendiri adalah sebagai berikut:

a. meninggalkan setiap perkara yang dapat merusak kesehatan jasmani dan ruhani.

b. memelihara diri dengan sifat-sifat yang terpuji. Diantaranya adalah: iffah (mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu), tasawun (menjaga dirinya dari tingkah laku yang tidak senonoh), al wafaa (sikap sabar, tabah hati, dan dapat mengendalikan diri dari pengaruh teman yang tidak berbudi), tawadhu (rendah hati), muruah ( sifat yang selalu memelihara diri dari segala yang terlarang dalam agama), haya’(malu dalam segala perkara batil), sederhana dalam berbicara dan berpakaian, zuhud (tidak mengambil bagian dari kehidupan dunia secara berlebih-lebihan), wara’ (menjauhkan diri dari barang haram dan syubhat), qona’ah (merasa cukup dengan apa yang ada dari hasil usahanya), hidup bersih, jujur, memanfaatkan waktu senggang untuk ibadah dan lain-lain.

c. menjauhi semua sifat-sifat yang tercela, diantaranya : bunuh diri, pemalas, penakut, putus asa, sombong, ingin dipuji orang, berdusta, bakhil atau kikir, buruk sangka, dengki, zalim, tamak, berkata-kata kotor, hasud, tergesa-gesa, tergila-gila dengan dunia dan lainnya.

Akhlak seorang muslim atau muslimah sejatinya adalah tata nilai yang mewarnai tata cara berfikir, bersikap dan bertindak seorang muslim terhadap dirinya, terhadap Allah SWT, terhadap Rasul-Nya, terhadap sesamanya dan terhadap lingkungannya.

Sejatinya setiap muslimah, hatinya selalu condong pada kebenaran bila ia terpaut dengan hal-hal baik dari dirinya, lingkungannya dan sumber belajarnya. Terus terang sejak pandemi corona, kami tak mengadakan lagi kajian berkumpul bersama di Majelis Talim yang teduh, kalaupun ada hanya belajar tahsin (belajar memperbaiki bacaan Al-Quran) dan juga kajian online yang sifatnya tentu berbeda ketika kita bertemu dengan saudara muslimah kita dalam satu kajian rutin. Mari kita berdo’a semoga pandemi corona segera berakhir atas izin-Nya dan kita semua bisa beraktivitas seperti sedia kala tanpa ada rasa takut dengan virus yang mematikan ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat, pengingat diri ini yang hina yang ingin selalu terus belajar dalam ilmu agama dan ilmu dunia sebagai bekal kehidupan menuju alam keabadian. In syaa Alloh. Semoga kita semua senantiasa istiqomah dalam kebaikan-kebaikan. Aamiin ya robbal ‘alamiin.

Sumber bacaan :

“Enslikopedi Wanita Muslimah” karya Haya Binti Mubarok Al-Barik, Daarul Falah, Jakarta 1442 H.

#Hari ke-277

Salam literasi dari Tangerang Selatan.

Ahad, 18 Oktober 2020.