Pentingnya Apresiasi

Oleh Yayah Rokayah

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) apresiasi memiliki arti 1)kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2)penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu ; 3)kenaikan nilai barang karena harga pasarny naik atau permintaan akan barang itu bertambah. (kbbi.web.id).

Apa yang dimaksud dengan apresiasi? .

Apresiasi adalah suatu proses atau bentuk penghargaan dan penilaian suatu hal yang berhubungan dengan karya seni dan karya sastra.

Secara etimologi kata "Apresiasi" berasal dari bahasa latin, yaitu "Apreciato" yang artinya menghargai. Sedangkan secara terminologi apresiasi adalah proses penilaian atau penghargaan positif yang dilakukan seseorang terhadap sesuatu. (Sumber: maxmanroe.com)

Sejatinya setiap orang ingin dihargai. Senang di puji apalagi diberi penghargaan. Bisa dalam bentuk sertifikat, motivasi, kata bijak, saling sanjung, hadiah berupa materi atau lainnya. Apa pun bentuknya, pastinya akan menyenangkan bagi kedua belah pihak dan memberi spirit yang berbeda ketika itu semua dilakukan.

Contoh kecil, seorang anak balita yang belajar makan dan minum dengan tangan kanan perlu diberi pujian dan apresiasi. Seorang anak yang telah mendapat prestasi perlu diberi penghargaan, entah ciuman/pelukan hangat orang tua atau yang lainnya.

Di sekolah, pada akhir tahun pelajaran seperti ini, biasanya para Guru juga memberikan penghargaan kepada mereka yang meraih prestasi 10 besar di kelasnya. Sesuai dengan budget atau anggaran yang disediakan oleh sekolahnya. Misalnya, anak-anak didik pasti senang mendapat hadiah walaupun hanya buku dan alat tulis. Benda yang bermanfaat untuk sekolah.

Terkadang ketika di kelas, kita juga sering memberikan apresiasi kepada anak didik kita yang bisa mengerjakan soal matematika di depan kelas misalnya.

Mereka akan senang sekali jika diberikan uang Rp.5000,00 atau yang kurang dari itu. Tergantung kesiapan financial kita sebagai Guru.

Atau bisa juga berupa hadiah yang lainnya.

Kita senang bisa berbagi, mereka pun senang bisa mendapatkan sesuatu dengan jerih payahnya berusaha mendapatkan yang terbaik.

Apalagi jika dalam kejuaraan atau lomba pada event-event tertentu.

Tentu setiap juara akan diberikan apresiasinya berupa piala/piagam/hadiah lainnya. Hal ini tentu sudah biasa dan lumrah dalam sebuah kompetisi.

Beda halnya, jika kita melakukan suatu hal yang baik. Membuat karya tanpa ada dorongan dari pihak lain. Datang dari diri sendiri dan berupaya mandiri untuk melakukan kebaikan itu. Misal, menulis buku, menulis puisi, menyantumkan nama almamater sekolah kita, menyebut nama sahabat kita dalam karya kita atau mencantumkan tempat tugas kita pada karya kita.

Apakah orang yang membaca atau menikmati karya kita akan senang? Tentu jawabannya ada di hati kita masing-masing.

Saya pernah berjumpa seorang kawan, ia selalu membeli produk kawan yang lain. Membeli produk kawan sendiri. Itu luar biasa. Menumbuhkan perekonomian di kalangan kita. Misal kita butuh baju kita beli dari teman kita sendiri. Tidak usah jauh-jauh pergi ke Toko atau pasar yang tempatnya jauh. Terlebih lagi membeli makanan. Mohon maaf, padahal mungkin ia sudah memasak di rumah. Hanya karena ia ingin menyenangkan hati sahabatnya itu, ia rela membeli dan menikmati hasil jualan temannya walaupun hanya satu cup salad buah misalnya.

Anda tentu senang jika dibeli kan?. Tentu kita juga senang bisa menyenangkan sahabat kita yang sedang berjualan. Itu juga contoh apresiasi kepada teman kita yang penjual.

Boleh setuju atau tidak, segala yang kita jalani dalam kehidupan ini, tentu kebaikan dan keberkahannya akan kembali kepada kita sendiri.

Saling memberi apresiasi itu penting dan maslahat.

Memberi kesenangan lahir bathin. Walaupun hanya dengan sebuah kata : "Selamat ya!" atau "Barokalloh/semoga Alloh memberi keberkahan" atau "Anda keren". Sudahkah itu kita lakukan?.

Tentu di dunia ini tidak ada yang sempurna. Tidak ada yang teristimewa. Kecuali semuanya itu milik Alloh SWT, yang telah memberi kita kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Semua mengambil peran. Semua memberi andil. Semua berkontribusi positif terhadap kemajuan.

Biarlah tidak dinilai orang lain, asal kita tetap bisa berjalan seiringan. Bisa bergandeng tangan dalam indahnya ukhuwah islamiyyah. Dalam kebersamaan. Dalam indahnya saling memberi apresiasi itu.

Ya, karena kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan peran orang lain. Membutuhkan doa dan semangat dari orang lain.

Kita tidak bisa hidup sendiri.

Kita ingin maju bersama.

Kita ingin karya kita bisa dinikmati oleh orang banyak, bermanfaat dan memberkan kontribusi yang positif bagi kemajuan bersama.

Tanpa bermaksud menggurui, karena ilmu ini juga saya dapatkan dari seorang guru yang bijak.

Maka apresiasilah karya/prestasi/pekerjaan orang lain, sebagaimana Anda ingin dihargai oleh orang lain.

Seperti jam dinding, dilihat atau tidak dilihat ia tetap berdetak dan terus berputar. Menjalankan tugasnya dalam waktu 24 jam terus menerus. Memberi ruang dan waktu dalam kehidupan.

Salam literasi dari Tangerang Selatan.

Selasa, 23 Juni 2020

#Tulisan ke-160.