Berbahasa dan Menulis hingga Menghasilkan Karya

Oleh: Yayah Rokayah

Setiap manusia pada hakikatnya memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Kita patut bersyukur atas anugerah Allah SWT yang satu ini. Mulai di dalam kandungan ibunda,calon bayi sudah dikenalkan dengan bahasa ibunya ataupun dari keluarga di sekelilingnya melalui sentuhan dan cerita yang dibacakan untuk calon buah hati. Tujuannya agar calon bayi mendapatkan sentuhan kasih sayang dari ibunya, menstimulasi perkembangan janin, memberikan ketenangan kepada janin, melatih kemampuan indera janin, membuat janin lebih peka, meningkatkan perkambangan IQ, mencerdaskan otak janin (sumber: https://morinagaplatinum.com/id/milestone/mengenal-7-manfaat-membacakan-dongeng-bagi-janin-selama-kehamilan ). Sejak lahir hingga balita, kita juga dikenalkan pula dengan bahasa, belajar berbicara maupun membaca sehingga menjadi lancar berkomunikasi kepada lawan bicara. Setelah mengalami perkembangan dan pertumbuhan serta melalui proses pendidikan, kita akan belajar untuk berbahasa yang baik dan benar sesuai norma dan adat kebiasaan.

Bahasa merupakan simbol kebangsaan dan alat komunikasi yang paling dibutuhkan dalam bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita di seluruh dunia. Sebagai manusia yang berakhlak dan berperadaban, tentu kita akan menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam keseharian kita terhadap lawan bicara. Dalam mengagas suatu ide, pemikiran dan pendapat baik melalui forum terbuka maupun melalui tulisan, kemampuan berbahasa akan terlihat sehingga apa yang disampaikan oleh seseorang akan dipahami oleh orang lain.

Berbahasa dan menulis merupakan salah satu kemampuan manusia yang tidak bisa dipisahkan. Mengasah kemampuan berliterasi dalam mengembangkan diri menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain dengan menghasilkan karya. Belajar menuangkan ide dan gagasan melalui sebuah tulisan sehingga tulisan-tulisan itu bisa menjadi karya dan dibukukan. Sejak bergabungnya saya di Media Guru Indonesia, kemudian mengikuti pelatihan SAGU SABU (Satu Guru Satu Buku) Kementrian Agama Kota Tangerang Selatan dan pelatihan CWC 1 (Creative Writing Class) secara online yang digagas oleh Media Guru Indonesia, saya belajar menulis dan menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan. Kami diajarkan oleh para pelatih menulis di Media Guru Indonesia dan sesama teman penulis dari seluruh tanah air. Semoga keberkahan mengalir untuk beliau semua. Selama masa pandemi corona, saya manfaatkan waktu WFH (Work From Home) untuk menulis di blog gurusiana hingga akhirnya tergabung dalam klub elit 365 gurusiana yang keren. Alhamdulillah, atas kemudahan dari Allah SWT dan nikmat sehat dari-Nya, saya pun belajar menghasilkan karya buku selama dua tahun terakhir ini melalui Media Guru Indonesia. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, saya bisa menulis dan menghasilkan karya buku.

Berkah dari belajar menulis, saya bersyukur buku solo dan belasan buku antologi telah saya tulis. Baik melalui lomba menulis setiap bulan maupun menulis bersama komunitas penulis. Menang alhamdulillah, kalah pun tak patah semangat. Kita niatkan untuk belajar. Ada juga karya buku antologi non lomba bersama teman-teman penulis lainnya dari seluruh tanah air. Karya buku yang telah diterbitkan diantaranya dalam judul “Resep Masakan Ibu Guru”, “Derap Seribu Giat Guru Penggerak Menjawab”, “Guru Indonesia Merdeka Berkarya”, “The Power of Kepekso”, “Kasih Guru Tak Berbilang”, “Lestarikan Lingkungan Sejahterakan Kehidupan”, “Keluarga Ceria Keluarga Bahagia”, dua diantaranya masih dalam proses terbit di Media Guru Indonesia. Dalam anatologi non lomba diantaranya telah terbit “Tasbih Senandung Rindu”, “Semilir Angin Persahabatan”, “Mudita Lega”, “Menyemai Renjana Memendar Senjana”, “Antologi Menulis Banten”, “Taman Penjaga Hati”, “Berjuta Cinta dengan Cerita, “Dekapan Hangat Ibunda”,“Guru Petualang” dan beberapa judul yang lain. Semoga karya buku tersebut bermanfaat dan menambah khasanah perbukuan di Indonesia dalam rangka belajar berbahasa dan menulis hingga produktif berkarya demi kemajuan bangsa dan negara. In sya Allah!.

Profil Penulis

Yayah Rokayah. Lebih akrab dipanggil Bu Yay. Lahir di Ciamis, 18 November 1981. Ia adalah Guru matematika di MTs swasta Al-Mursyidiyyah Pamulang. ASN DPK Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan. Karya buku solo dan antologi telah ditulisnya, diterbitkan oleh Pustaka Media Guru. Telah bergabung dalam klub elit 365 Media Guru Indonesia. Berfikir positif dan beramal saleh adalah moto hidupnya. Ia tinggal di Vila Dago Pamulang Tangerang Selatan. Ia bisa dihubungi melalui nomor WA 081312550084 atau surel [email protected]