Cukuplah Kematian sebagai Nasehat
#TantanganGurusiana
Tantangan menulis hari ke-37
*Cukuplah Kematian sebagai Nasehat*
Kematian adalah nasehat ....Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan bahwa "cukuplah kematian sebagai nasehat" untuk kita semua karena kematian adalah pemutus segala macam kenikmatan di dunia.
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati dan kematian pastilah terjadi karena itu adalah takdir dari Yang Maha Kuasa yang tidak bisa dipungkiri.
Sebagai manusia yang beriman tentu kita harus percaya dan yakin bahwa kematian akan datang kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja dan tidak ada yang memberi tahu sebelumnya bahwa maut akan menjemput.
Maka sebaiknya kita sebagai manusia berbuat dengan sebaik-baiknya, berbicara dengan sebaik-baiknya, menulis dengan baik, berakhlak dengan baik dan beramal dengan baik.
Melakukan kebaikan- kebaikan di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Bahkan dengan seekor semut sekalipun.
Dzikrul maut adalah bagian dari keimanan. Patutlah kita tidak menyombongkan diri karena mahluk adalah lemah dan tidak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya.
Rasululloh mengajarkan sering-seringlah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian.
Beberapa hari terakhir ini kita dikabarkan oleh media tentang meninggalnya seorang suami artis penyanyi: Bunga Citra Lestari, Ashraf. Seorang suami yang begitu dicintai istrinya. Usianya masih muda dan terkenal se- antero jagat raya. Namun takdir Yang Maha Kuasa mencukupkan kariernya sampai disini saja.
Sabtu lalu ada kabar juga tentang meninggalnya seorang ustadz tetangga saya ketika masih di Kota Baja dulu, meninggalnya seorang wali murid di Madrasah di usia yang masih muda 36 tahun di hari Jumat minggu lalu hari dimana disebut hari yang terbaik, Sayyidul Ayyam. Tentang meninggalnya seorang murid saya kelas 9 di usianya yang masih belia menjelang 15 tahun beberapa bulan yang lalu karena sakit kanker darah yang dideritanya. Dan di tahun lalu murid saya yang kelas 9 juga telah meninggal dunia, padahal hari itu dia masih sekolah dipagi hari, jam 10 pulang karena telah selesai pembelajaran di hari Sabtu. Izin kepada orangtuanya mau menengok saudaranya di Rumah Sakit dengan mengendarai sepeda motor...ternyata nasib tragis menimpanya: kecelakaan lalu lintas.
Ada lagi kabar di hari Rabu minggu kemarin....sahabat kami sesama pengurus Salimah (Persaudaraan Muslimah) di tingkat Kecamatan tempat kami, telah berpulang untuk selamanya....beliau orang yang baik dan aktif. Di usianya yang tidak lagi muda namun tetap semangat untuk berorganisasi dan mencari ilmu, aktif dalam pengajian serta berkontribusi aktif terhadap lingkungan sekitar.
"Innalillaahi wa inna ilaihi roojiun. Sesungguhnya kita dari Alloh dan akan kembali kepada Alloh".
Ayahanda meninggal di tahun 2016 dan Ayahanda mertua serta kakak ipar saya pun telah meninggalkan kami semua di tahun 2015. Teman seperjuangan ketika melaksanakan ibadah haji 2014 setelahnya pulang dari tanah suci....dipanggil Alloh Yang Maha Kuasa.
Semoga Alloh merahmati mereka semua di alam kuburnya, mengampuni segala dosanya dan menjadikan taman kuburnya menjadi taman-taman syurga. Aamiin ya Alloh.
Kematian datang tidak mengenal usia.
Bisa datang kapan saja. Tak satu pun diberi tahu kapan ajal datang menjemput kita.
Maka selayaknya kita berbekal dan sebaik-baik bekal adalah TAQWA.
Harta, pangkat, jabatan, anak-anak, suami/istri yang dicintai semua adalah titipan Yang Maha Kuasa. Tidak akan dibawa. Semua terputus kecuali tiga perkara : ilmu yang bermanfaat, sodaqoh jariyah/amal sholeh sebagai teman setia juga doa dari anak-anak sholeh sholehah sebagai penyejuk mata.
Maka apa yang perlu kita sombongkan. Tidak ada. Setelah mati, jasad kaku dimandikan, dikafankan, di sholatkan dan dikuburkan. Semoga kita semua selalu dalam perlindungan dan ridho-Nya.
Saya pun yang menulis ini pastilah akan mati entah esok , lusa atau hari ini. Wallohu'alam bisshowab. Ya Alloh jadikan sisa umur kami bermanfaat dan maslahat hingga akhir hayat.
Ampuni kami ya Robbana, bimbinglah kami dalam kehidupan yang fana ini. Berilah taufik dan hidayah-Mu agar kami selalu berada di jalan-Mu yang lurus. Iyyaakana'budzu wa iyyaakanasta'iin, ihhdinasyirootol mustaqiiim......agar kami bisa kembali kepada-Mu dalam keadaan husnul khotimah, penuh Rahmah dan Maghfirah dari-Mu.
Hingga bisa tersenyum dan siap menyambut panggilan-Mu.
Cukuplah kematian sebagai nasehat.
Aamiin Yaa Robbal 'alamiin.
Menjelang Subuh di ruang tengah, 20 Februari 2020.
Hamba yang dhaif dan fakir.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kita menunggu giliran
Betul bunda isti. Terimakasih bu editor media guru yang keren menewen sdh mampir. Salam sehat dan sukses sll tuk ibu.
Terima kasih sudah mengingatkan bunda..
Sama sama bund. Trmksh sdh mampir. Sehat dan sukses sll.
Terima kasih pencerahannya bu
samasama bu...alhamdulillah saling sharing. trmskh sdh mampir.
betul bu...kita gak boleh sombong,..untuk apa juga..toh..jk mati jg gk bawa apa apa..hanya amalan kita saja..trimakasih artikel tausiyahnya..salam
Salam pa. Trmksh sdh mampir. Salam literasi. Salam sehat selalu tuk pak Eko sekeluarga.
Mantap.....
Alhamdulillah hasil dari mengaji bun...sy catat dan saya renungkan.
Inci demi inci kita bersama ilmu, Bun...smg membawa kita kepada husnul khotimah, amiiin.
Aamiin ya Alloh. ...