Guru, Digugu dan Ditiru
Guru, Digugu dan Ditiru
Oleh : Yayah Rokayah
Sejatinya menjadi seorang Guru itu ya digugu dan ditiru. Itu benar. Namun Guru seperti apa yang layak digugu dan ditiru?
Mari kita introspeksi sejenak. Bermuhasabah diri dan merefleksi diri ini selama kurun waktu perjalanan mendidik dan mengajar selama ini. Apakah kita sudah mengajar 8 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau bahkan puluhan tahun? Atau mungkin baru saja diangkat menjadi seorang Guru.
Betulkah kita bisa disebut pribadi yang layak digugu dan ditiru?
Tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing sebagai Guru.
Saya sendiri masih terus belajar dengan segala kekurangan dan keterbatasan ilmu yang dimiliki. Terus belajar dari para Guru senior maupun junior yang saya temui.
Saya hanya memiliki semangat untuk lebih baik dan lebih baik lagi.
Walaupun barulah sedikit yang bisa dilakukan, atau bahkan tidak ada sama sekali. Namun semoga memberi arti dalam ruang kehidupan. Berarti bagi para peserta didik di negeri ini.
Kami tentu selalu berusaha mendidik dengan sepenuh hati dan jiwa. Agar pendidikan itu terlaksana. Baik di masa pandemi seperti ini, maupun di hari-hari yang lalu dan di hari-hari berikutnya.
Saya yakin, hati seorang Guru itu bersih dan suci.
Menebarkan kebaikan pada diri peserta didiknya. Memberikan ilmu dan pengabdian yang tulus bagi negeri tercintanya. Mereka yang serius mengadakan perubahan di Sekolahnya. Mereka yang ikhlas membina dan mengajar dengan kedalaman hati dan menghasilkan banyak prestasi diri dan prestasi Sekolah. Mereka itulah yang mungkin akan dilihat oleh banyak orang. Ada dan tiadanya prestasi, tetaplah seorang Guru itu akan diperhitungkan keberadaannya. Ia menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan.
Namun, ketahuilah....bagaimanapun adanya Guru dengan beragam kualifikasi akademiknya dan siapakah dia, keberadaannya telah menjawab proses panjang pendidikan itu.
Belajar akan efektif jika bersama Guru. Dengan belajar bersama Guru, kita menjadi bisa. Belajar bersama Guru, kita menjadi dewasa. Belajar bersama Guru, kita menjadi tahu dan bertambah ilmu kita.
Ketika Kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang di bom, yang paling pertama diselamatkan adalah nyawa Guru, nyawa dokter, wanita dan anak-anak. Karena mereka adalah penerus cerita dan sejarah kehidupan di dunia ini.
Sepatutnya kita berterimakasih kepada Guru atas segala jasa-jasa terbaiknya dalam kehidupan kita.
Karena jasa Guru, saat ini saya telah menjadi seorang Guru.
Dan semua itu pilihan dalam hidup kita.
Semoga Guru-guru saya semuanya tetap sehat, penuh rezeki, rahmat dan hidup dalam keberkahan Alloh SWT hingga hari-hari ini dan seterusnya.
Beliau-beliau yang telah tiada, semoga Alloh luaskan kuburnya. Diampuni segala dosanya. Dirahmati-Nya hingga suatu saat kita bisa bertemu dalam keridaan-Nya.
Salam literasi dari Tangerang Selatan
#Selamat menjelang hari Guru
Selasa, 24 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amin Ya Rabbalalamin. Mantap Bund ulasannya.
alhamdulillah, terimakasih ibu Teti yang baik hati
Pencerahan keren Bu
Terimaksih Pak. salam santun
Semoga Guru-guru kita semuanya tetap sehat, penuh rezeki, rahmat dan hidup dalam keberkahan Alloh SWT hingga hari-hari ini dan seterusnya.Selamat Hari Guru
Aamiin ya rabbal 'alamin. Keren, Bu. Sukses selalu...
Keren ulasan bunda
Amin Ya Rabbalalamin. Mantap Bu ulasannya. Salam sukses selalu Bu.
Aamiin ya Robbalallamin...ulasan yg keren sukses selalu
Masya Allah, tulisan yang sungguh kereeeen. Selamat HGN. Barokallah.
Artikel yang sangat bermanfaat, Bu. Terima kasih. Salam literasi...
Ulasan yg luar biasa. Keren Bun..
Mantap ibu selamat hari guru
Masya Allah.Tulisan yang keren bunda.Sangat informatif dan sangat bermanfaat.Semoga kita bisa menjadi guru yang memegang amanah dari Allah.Salam sukses bunda.
Ya..betul digugu dan ditiru...mantap baarakallah
Amin. Guru cahaya kehidupan... Salam sukses,Bu
Terimakasih ibuku. Salam sukses kembali
Guru digugu dan ditiru Selamat Hari Guru
Keren ulasannya buk, semoga kita bisa muhasabah diri atas apa yang sudah kita lakukan sebagai guru, sukses sellau buk.
Ulasannya mantab keren, semoga sehat dan sukses selalu.
kereen guru pahlawan tanpa tanda jasa
Alhamdulillah....terimakadih ibu. Salam kenal.