Yayah Rokayah

Menulis adalah ibadah. Kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan. Membudayakan literasi diantara kita. Saya guru matematika yang senang menulis, s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jabal Uhud, Bukit yang Dicintai
Dok.pribadi

Jabal Uhud, Bukit yang Dicintai

Jabal Uhud, Bukit yang Dicintai

(Sambungan catatan perjalanan haji)

Oleh: Yayah Rokayah

Agenda safar kami berikutnya adalah mengunjungi jabal/bukit uhud. Bukit ini adalah saksi sejarah Rasululloh SAW dan para sahabatnya ketika perang uhud terjadi. Perang yang memberikan kemenangan untuk kaum muslimin, namun diantara mereka tergiur untuk berebut ghanimah/harta rampasan perang. Sehingga terjadi kekalahan pada kaum Muslimin.

Saat itu kami bersama rombongan mendatangi Jabal Uhud dan berziarah ke pekuburan syuhada Uhud. Tidak jauh dari bukit yang hampir landai itu. Tersisa bebatuan tandus yang terlihat. Kami bisa naik ke bukit ini karena memang tidak terlalu tinggi. Jabal Uhud memiliki tinggi sekitar 1.050 meter. Lokasinya sekitar 4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Panjangnya 7 Km dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah dan batu-batu mulia. Kami memanjatkan doa di bukit ini. Jika dilihat secara lebih dekat, bukit ini tidak terlalu tinggi.

Di bawah bukit ini terhampar pekuburan syuhada Uhud. Dibatasi oleh pembatas pagar secara rapat. Ada satu kuburan di tengahnya yaitu kuburan syuhada Hamzah, yang hanya dibatasi oleh beberapa buah batu. Jika dilihat tidak ada yang istimewa. Selain itu dilapisi kaca plastik tipis sehingga tidak bisa dilihat terlalu jelas dalamnya. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad yang gugur pada Pertempuran Uhud. Semua pekuburan ini rata dengan tanah. Boleh percaya atau tidak, saya sendiri mencium aroma wangi yang luar biasa dari area pekuburan syuhada Uhud. Ma syaa Allah.

Sejarah Jabal Uhud

Ada sebuah peta terpampang di sebuah dinding di areal ziarah tersebut. Peta tersebut, kurang lebih, menceritakan alur pergerakan perang Uhud. Perang ini terjadi pada 15 Syawal 3 Hijrah atau Maret 625 Masehi itu terkenal dengan nama Perang Uhud.

Dalam lembah yang berada di kaki Gunung Uhud, pernah terjadi sebuah perang dahsyat antara kaum muslimin yang berasal dari Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengn kaum musyrikin Quraisy dari Makkah.

Jumlah pasukan kaum muslimin yang ikut berperang sangat timpang. Awalnya ada 1.000 orang, tetapi ada sejumlah orang-orang munafik yang ikut perang tersebut mengundurkan diri dan kembali ke Madinah. Alhasil, total pasukan yang dipimpin sendiri oleh Rasulullah SAW berjumlah 700 orang. Sementara musuh, terdiri dari 3.000 orang musyrikin Quraisy.

Terjadilah pertempuran hebat. Dalam peperangan tersebut, kaum muslimin sebenarnya telah mendapatkan kemenangan dan kaum musyrikin pontang-panting.

Namun, para pemanah yang berada di atas Gunung Arrimah tergoda melihat barang-barang berharga yang ditinggalkan oleh kaum musyrikin tersebut. Dan akhirnya, para pemanah ini meninggalkan posnya.

Mereka turun dari bukit hingga lupa pesan Rasulullah SAW agar mereka tidak meninggalkan bukit tersebut. Semuanya turun kecuali komandannya Abdullah bin Jabir dan 6 pemanah lainnya.

Alhasil, melihat situasi itu Khalid bin Walid (komandan Quraisy saat itu dan belum masuk Islam) memanfaatkan keadaan membawa pasukan berbelok dari arah belakang pasukan Islam dan pasukan kaum muslim mengalami kekalahan yang tidak sedikit. Korban dari pasukan Islam pun berjatuhan. Perang ini menggugurkan 70 sahabat Nabi termasuk 7 pahlawan Uhud. Yang paling membuat Rasulullah SAW terpukul dan sedih adalah gugurnya sang paman, Hamzah bin Abdul Mutholib. (sumber: haji.okezone.com)

Dari bukit ini kami belajar sejarah, napak tilas perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Kami pun berziarah untuk mendoakan para syuhada Uhud. Syuhada adalah pahlawan yang syahid dalam membela agama Allah. Kami berziarah cukup dilakukan dari luar pagar pembatas. Tak lupa kami dzikrul maut (mengingat kematian) yang pasti akan datang menghampiri kami semua suatu saat nanti. Kami bisa membaca tentang sejarah uhud ini dalam tulisan bahasa Indonesia dari leaflet yang dibagikan oleh petugas haji disana. Terpampang pula tiang untuk meyangga poster yang menggambarkan kronologi perang Uhud. Tertulis dalam bahasa Arab maupun Inggris. Tak lupa kami berfoto bersama di area ini.

Jabal Uhud adalah bukit yang dicintai. Dicintai Rasululloh dan para sahabatnya. Juga kaum muslimin hingga hari-hari ini. Mengenang perjuangan beliau yang penuh liku dan darah. Beliau tegar memperjuangkan dienullah hingga tegak di muka bumi. Maka siapakah yang tidak ingin mengunjungi tempat-tempat bersejarah disana, disamping menunaikan rukun haji? Mari kuatkan doa dan sempurnakan ikhtiar dari sekarang. Allohumma sholi ‘ala sayyidina muhammadin, wa ala alihi wa ash habihii ajmain. Aamiin.

#Bersambung

Salam literasi dari Tangerang Selatan

Senin, 21 September 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, tabarokalloh. Jadi kangen kembali ke sini. Smg corona sgr lenyap, agar umat Islam bs beribadah kembali

21 Sep
Balas

Betul bunda mengenang kisah perjalanan.

21 Sep

Semoga harapan utk brgkt haji segera terwujud. Salam literasi, smg sukses dan semangat selalu .

21 Sep
Balas

Aaamiin bunda. Salam literasi kembali.

21 Sep

Tulisan yang asyik, seakan kita ikut di dalamnya. Sukses selalu dan barakallahu fiik

21 Sep
Balas

Alhamdulillah.wa fiik barokalloh ibuku.

21 Sep

Luar biasa keren reportasenya Bu, lanjut

21 Sep
Balas

Alhamduliah...terimakasih Pak. Salam kenal.

22 Sep

Keren bunda semoga kami semua bisa berangkat haji

21 Sep
Balas

Aamiin ya Alloh...terimakasih bu Dosen atas kunjungannya.

21 Sep

Luar biasa hebatnya.

21 Sep
Balas

Alhamdulillah

22 Sep

Semoga kita dimudahkan untuk beribadah haji dan umrah. Allohumma sholi ala sayyidina muhammadin, wa ala alihi wa ash habihii ajmain. Semoga Bu Hj. Yayah selalu sehat, semakin sukses, dan barokallah. Aamiin

21 Sep
Balas

Aamiin Ya Alloh, saya doakan semoga Pak Suprapto bisa berkunjung ke Baitulloh di tahun tahun mendatang bersama keluarga tercinta. Aamiin. Salam literasi Pak. Terimaksih sdh mampir.

21 Sep

Keren sekali, jabal uhud..betul , saya juga pernah membaca kisah itu..karena tidak disiplin selama perang...apik bu.bisa diambil pembelajaran..apalagi tempat disitu aromanya wangi

21 Sep
Balas

Alhamdulillah, betul pak Eko Adri...terimakadih sdh mampir.

22 Sep

Keren sekali tulisannya Bu. Sukses selalu dan ditunggu tulisan2 berikutnya

21 Sep
Balas

Alhamdulillah, terimaksih bapak, sudah mampir.

21 Sep

Alhamdulillah, terimaksih bapak, sudah mampir.

21 Sep

Luar biasa say pemaparan nya saya jadi bertambah terus pengetahuan tentang Susana ditanah suci

21 Sep
Balas

Alhamdulillah

21 Sep

Semoga kita semua disegerakan kesana Amiin amiin ya robbal alamin

21 Sep
Balas

Aamiin ya Alloh.

21 Sep

Semoga doa doa utk brgkt haji segera terwujud... Terimakasih pencerahan nya bun. Salam sukses selalu

21 Sep
Balas

Aamiin ya Alloh. Salam sukses kembali.

21 Sep

Ulasan yang kereen,Bu. Salam sukses

21 Sep
Balas

Terimaksih bu Cicik, salam sukses kembali.

21 Sep



search

New Post