Yayah Rokayah

Menulis adalah ibadah. Kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan. Membudayakan literasi diantara kita. Saya guru matematika yang senang menulis, s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jatuh Cinta pada Guru Matematika
Dok. Pribadi guruku

Jatuh Cinta pada Guru Matematika

Menjadi seorang Guru adalah sebuah pilihan. Dari Guru saya belajar saat di sekolah dulu, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Gurulah yang mengantarkan kita menuju gerbang kesuksesan. Karena jasa Guru, saya menjadi seorang Guru. Bimbingannya, arahannya, kasih sayangnya, perhatiannya, tegurannya dan canda tawanya akan selalu terkenang bagi siapa saja yang mendapatkan pengalaman terbaik darinya. Saat sekolah di kampung halaman, tepatnya di SMPN 2 Padaherang Kabupaten Ciamis (kini Kab.Pangandaran Provinsi Jawa Barat) saya telah menemukan cinta pada pelajaran matematika.

Guru Matematika idola saya itu bernama Ibu Tita Hartati, S.Pd. Beliau telah menjadi Guru sejak tahun 1988 hingga saat ini. Beliau adalah sosok Guru yang semangat, penuh enerjik dalam membina anak didiknya. Beliau menjadi wali kelas saat saya kelas 1 SMP (sekarang disebut kelas 7). Ketika kelas 2 SMP, saya diajarkan Matematika oleh Ibu Suryati,S.Pd dan saat kelas 3 SMP diajarkan Matematika oleh Bapak Enjo Suarjo, A.Md.Pd, suami dari Ibu Tita Hartati,S.Pd. Kebetulan bertugas mengajar di SMP yang sama.

Kini beliau masih aktif mengajar di SMPN 2 Padaherang. Jabatan beliau saat ini adalah pembina OSIS. Luar biasa. Ditengah usia beliau kini 55 tahun, namun tetap semangat berkegiatan dengan anak didiknya di sekolah. Beliau memiliki satu putri dan satu putra yang telah dewasa dan memiliki cucu satu orang menjelang dua. Barokalloh ibu Guruku.

Keasyikan belajar matematika itu dimulai dari pemaparan dan penjelasan beliau yang sangat detail. Karena keterbatasan Guru saat itu, sebetulnya beliau juga merangkap menjadi guru Fisika. Ketika tahun 1993 pembelajaran itu menggunakan papan tulis dari kayu dan kapur tulis putih. Tulisannya rapi dan jelas. Jika ada rumus-rumus yang harus ditulis, atau bagian penting dari suatu materi yang sedang diajarkan, beliau selalu menuliskan menggunakan kapur tulis yang berbeda warna. Membuat saya terpesona.

Beliau juga yang mengajari kami untuk membuat buku saku rumus sendiri, hasil goresan tangan sendiri dalam sebuah buku kecil yang bisa dibawa kemana-mana untuk dipelajari kemana pun pergi. Bisa dibaca kapan saja sesuka hati. Sehingga membuat kita selalu teringat-ingat akan pelajaran yang telah diajarkan. Itulah juga yang saya biasakan kepada anak didik saya selama ini. Beliau juga menjelaskan kuncinya belajar matematika itu adalah banyak berlatih soal, senangi dan fahami dengan baik.

Dari ibu Guru Tita, saya mulai menyukai matematika. Jatuh cinta pada Guru Matematika, sekaligus menyukai pelajarannya. Mata pelajaran yang banyak ditakuti oleh teman-teman hingga kini katanya. Namun bagi saya, belajar matematika itu mengasyikan dan membuat penasaran bila soal-soal yang diberikan belum terpecahkan dengan benar. Terbukti dalam raport, nilai matematika saya selalu diatas rata-rata kelas dan mendapatkan rangking 3 besar di kelas, alhamdulillah.

Beliau adalah orang yang aktif dan gaul bersama murid-muridnya. Beliau juga, salah satu pembina Pramuka. Kami sering mengikuti kegiatan perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) antar sekolah. Beliau selalu ada dan siap membimbing kami. Saya termasuk anggota Pramuka, pasukan inti yang dilatih langsung oleh beliau setiap Jum’at sore. Latihan baris berbaris dan upacara, hingga sekolah kami pernah mendapat juara upacara terbaik tahun 1995 tingkat Priangan Timur Kab. Ciamis.

Penampilan beliau sederhana namun bersahaja. Selalu ceria, tak ada raut sedih di wajahnya. Bicaranya selalu tegas namun mengasyikan. Terkadang bercanda yang membuat kami bahagia. Bisa dipahami oleh remaja kebanyakan saat itu. Beliau adalah sosok Guru sekaligus Ibu. Mau mendengarkan curahan hati kami. Bahkan saat saya menangis ketika prestasi belajar mulai menurun. Beliau menyemangati dan memberi nasehat yang berharga. Saat SMP dulu, kami sering datang ke rumah beliau untuk belajar ataupun setoran untuk buku SKA (Syarat kecakapan Anggota) Pramuka. Beliau selalu siap kapan saja, walaupun diantara kesibukan beliau di rumahnya di daerah kampung Balater Kec. Padaherang.

Saat harus melanjutkan sekolah ke jenjang SMA, saya meninggalkan kampung halaman. Ikut bersama kakak di Karawang. Dari situ, saya jarang bertemu beliau. Namun ketika pulang kampung, saya berusaha menyempatkan untuk bersilaturahmi. Saat reuni, terkadang saya memiliki aktivitas yang lain sehingga tidak bisa bertemu dengan teman-teman SMP dan Guru-guru saya. Alhamdulillah walaupun jarang bertemu muka, kami bisa berkomunikasi melalui handphone. Tentu ketika saya menuliskan hal ini, saya sudah meminta izin kepada beliau.

Jatuh cinta pada Guru Matematika saat SMP, telah mengantarkan saya mencintai matematika ketika SMA hingga mengambil kuliah S-1 jurusan Pendidikan Matematika di FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Diterima melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat Dan Kemampuan) pada tahun 1999. Ini juga tak lepas dari bimbingan kakak ipar saya, almarhum Aa Suswara, S.Pd, seorang Guru Matematika saat saya SMA. Semoga Allah merahmatinya di alam kuburnya. Bermula dari Ibu Tita Hartati yang baik hati, saya belajar dan mencintai matematika itu hingga saat ini.

Harapan beliau untuk murid-muridnya,“Jadilah pendidik, pengajar dan pelatih dalam keluarga”. Pesan dari beliau adalah: “Kalian adalah murid terbaik.....yang akan menjadi penerus. Membangun jiwa generasi yang akan datang. Yuk.... manfaatkan dan sebarkan ilmu untuk kemajuan pendidikan.” Nasehat yang menggugah dan menyejukkan. Terimakasih Guruku, jasa dan pengabdianmu selau terkenang sepanjang masa. Semoga Ibu selalu sehat, berkah,panjang umur, banyak rezeki dan penuh rahmat dari Alloh SWT. Tulisan ini belum bisa membalas jasa baik beliau.

#Antologi Penjaga Taman Hati

#Hari ke-291

Salam literasi dari Tangerang Selatan

Ahad, 01 November 2020

Menjelang hari Guru 25 November.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah... Tulisan yang memotivasi. Saya yg juga guru Matematika jadi ikut bangga. Sukses selalu bu Yayah Rokayah

01 Nov
Balas

Alhamdulillah..Terimakasih Bapak Warsono. Salam sukses.

01 Nov

Keren

01 Nov
Balas

Alhamdulillah bu hj. Saya menangis ketia menuliskan tentang ini. Terimakasih kunjungannya bu.

01 Nov

Sama2 Bu..jd ingat kenangan lama ya Bu..

01 Nov

Betul, mau ikut buku antologi bu haji. Taman Penjaga Hati bersama ibu Edit Kadila dll.

01 Nov

Alhamdulillah... Bisa terus bersilaturrahmi dengan guru dan menginspirasi berkat inspirasi dari para guru , barakallahu fiik. Tetap semangat. Semoga sukses dan salam literasi.

01 Nov
Balas

Alhamdulillah....betul Pak...semua berkat jasa Guru.

01 Nov

Great ....salam literasi

01 Nov
Balas

Alhamdulillah. Terimakasih Bpk Andi. Salam literasi.

01 Nov

Mantul bu.. Semoga barokah u Gurunya

01 Nov
Balas

Aamiin ya Alloh...terimakasih ibu sdh mampir

01 Nov

Memang senang pada gurunya membuat kita suka mata pelajarannya..keren bunda

01 Nov
Balas

Betul ibuku, terimaksih sdh mampir

01 Nov

Keren Bu. Kisah Ibu guru yang mampu menginspirasi dan menjadi motivator. Salam sukses, Bu

01 Nov
Balas

Alhamdulillah. Terimakasih bu Yessy. Salam sukses.

01 Nov

Barrakallah jd amal jariyah dr ibu guru hebat yg sudah menginspirasi umi Yayah salam bahagia sll

01 Nov
Balas

Alhamdulillah Uni Evi. Salam bahagia kembali.

01 Nov

Sangat menginspirasi bun,,alhamdulillah dan terimakasih telah berbagi pengalaman inspiratif

01 Nov
Balas

Alhamdulillah

02 Nov

subhanallah luar biasa sangat menginsiprasi tulisannya saya jadi pingin juga membuat tulisan tentang guru favorit saya

01 Nov
Balas

Ayo menulis tentang Guru. Menjelang hari Guru 25 November nanti. Trmksh sdh mampir

01 Nov

Keren Bund. Kisah Ibu guru penginspirasi. Salam sukses

01 Nov
Balas

Alhamdulillah. Betul. Terimakasih kunjungannya.

01 Nov

Keren Bunda. Tulisan yang memotivasi semoga kita bisa menjadi guru idola bagi siswa kita. Salam sukses selalu.

01 Nov
Balas

Alhamdulillah, terimaksih kunjungannya bu

01 Nov

Saya dl tdk suka pelajaran matematika bun... Hehehe tp tetep kagum kpd guru nya dan semua guru... Salam sukses salam literasi

02 Nov
Balas

Semua bakat kita berbeda bun, siap. Bu Cucu hebat memiliki jiwa seni yang tinggi, Barokalloh, salam sukses Bu.

02 Nov

Wahhh... ternyata asbab nya begitu toh..awal menjadi Bu guru matematika...

01 Nov
Balas

Betul ibuku, yuk ikut buku antologi Taman Penjaga Hati

01 Nov

Kereeenn poool,Bu. Suka ulasannya. Salam sukses selalu

01 Nov
Balas

Terimakasih bu Cicik. Salam sukses yaaa

01 Nov

Mantul Ibu, inspiratif. Segala sesuatu yang dilakukan dengan cinta hasilnya cinta. Bahagia rasanya menjadi guru yang dicintai.Salam sukses ya Bu,...Salam literasi.

01 Nov
Balas

Alhamdulillah, betul ibuku, salam literasi.

01 Nov

Keren ulasannya buk Yayah, setiap orang pasti punya guru pavorit dalam hidupnya, saya suka guru IPS di MTs ibu RIS, sukses sellau buk.

01 Nov
Balas

Keren bu, setiap kita pasti punya Guru Idola, semoga berkah selalu ya

02 Nov

Memotivasi dan menginspirasi bunda haji ulasannya...semangat selalu

02 Nov
Balas

Alhamdulillah...terimakasih

02 Nov

Mantab bu ulasannya. Menginspirasi banget. Salam sukses

02 Nov
Balas

Alhamdulillah, terimakasih Pak

02 Nov

Aamiin..semoga ibu guru tetap sehat, berkah umur yang barokah..sukses selalu..salam literasi

01 Nov
Balas

Aamiin, terimaksih ibuku, doa yang sama untuk ibu, Barokalloh

02 Nov



search

New Post