Kakak Beradik Penyayang Binatang
Deya dan Emir adalah kakak beradik yang gemar sekali pada kucing. Mereka memiliki kucing peliharaan yang lucu. Kucing itu diberi nama “Whity”. Bulunya memang putih semua dan bersih. Whity terlahir dari kucing betina yang berbulu loreng coklat, hitam dan agak kuning. Mungkin ayahnya si Whity ini berbulu putih hitam sehingga diantara anak kucing ini ada yang berbulu putih semua. Membuat orang yang melihatnya gemas dan tertarik melihat si whity. Berbeda dengan dua kucing yang lainnya yang terlahir dari induk yang sama. Ada yang berbulu hitam,coklat. Ada juga yang berbulu putih dan coklat.
Whity adalah kucing kampung biasa. Uniknya ia hanya doyan ikan cue, lainnya tidak. Entah kenapa. Terkadang juga ia doyan wiskas kemasan, namun tidak serakah seperti kucing lainnya yang ada disekitar lingkungan rumahnya. Lucunya si Whity ini, ia memiliki ekor yang pendek, mirip rambut yang diikat. Whity adalah kucing jantan yang manis. Ia kucing penurut. Ia terbiasa buang hajat dan pipis di kamar mandi. Namun tentulah ia tidak bisa menyiramnya, hehehe. Namanya juga kucing ya? Tidak sama seperti kita manusia.
Suatu hari si Whity kedatangan dua tamu kecil, yaitu dua kucing betina yang lucu berbulu putih dan hitam. Dua tamu kecil ini sudah satu bulan berada di rumah Deya Emir. Karena majikannya sedang mudik keluar kota, terpaksa mereka dititipkan dirumah Deya. Nama dua kucing ini adalah Panda dan Pando. Whity merasa punya teman. Maklum, beberapa kucing peliharaan yang dulu pernah ada, sudah pergi entah kemana. Ada juga yang diberikan ke beberapa tetangga yang ingin memiliki kucing kampung.
Ketika Whity sedang asyik bermain dengan si Panda dan si Pando, tiba-tiba datanglah si Dafit. Dafit adalah kucing tetangga berperawakan besar, berbulu putih dan coklat. Dafit memang kucing yang kuat. Ia jantan dan sering “beradu kekuatan” dengan kucing-kucing lainnya. Dafit terkadang serakah, jatah makanan untuk kucing yang lain, ia embat begitu saja. Dafit sering juga mengambil ikan yang baru saja digoreng umminya Deya. Berbeda sekali dengan Whity. Bagaimanapun binatang peliharaan itu bisa kita latih untuk menjadi baik, dan disiplin. Salah satunya dengan memberi contoh yang baik untuk binatang peliharaan. Kita sayangi, kita beri makanan yang layak dan pantang untuk menyakiti binatang. Bahkan Rasululloh Muhammad SAW juga sangat penyayang pada kucing lho.
Dafit rupanya tidak suka melihat si Whity punya teman. Dafit mengeong dan meraung keras “Ngeong.....ngeong....hoooooow....krok.....krok!” ia hampir saja beradu kekuatan dengan si Whity. Namun si Whity tetap diam tak membalas meongan si Dafit. Whity kucing yang baik, ia tidak mau punya musuh. Ia ingin memiliki banyak teman. Banyak teman pastilah banyak saudara.
Tiba-tiba ...krak!!!.....si Dafit menghantam si Whity dengan kerasnya. Kulit muka si Whity terluka. Darah tercecer dilantai.Terlihat bekas lukanya di dekat mata si Whity yang putih kemerahan. Jelas sekali. Panda dan Pando tidak bisa menolong Whity karena ia masih kecil-kecil. Mereka berdua hanya bisa melihat pertengakaran si Whity dan si Dafit.
Sementara itu, Deya dan Emir sedang tidur siang ketika si Dafit bertengkar dengan si Whity kucing kesayangannya. Mereka tidak melihat jika si Whity peliharaannya sudah dicakar oleh si Dafit. Setelah Deya bangun, ia kaget dan menangis melihat si Whity. “ Whity kamu kenapa....? Kok merah-merah berdarah begini dekat matamu?” Tanya Deya pada si Whity. Namanya juga kucing, ia tentu tidak bisa menjawab. Si Whity hanya mengeong dan mendekati Deya. Lalu Deya mengambil minyak MHS dan dioleskannya minyak MHS itu pada luka di wajah si Whity. Deya memang sayang sekali pada si Whity. Emir yang juga ikut terbangun dari tidur siang, mendekati si Panda dan si Pando. “Kamu sore ini pulang ya ke rumahmu, Emir antar nanti ya........disini kamu tidak aman... ada si Dafit yang nakal, kamu jangan nakal ya Panda,Pando.....kamu harus akur dan berteman dengan kucing lainnya termasuk Whity.....oke?!” kata Emir dengan mengelus bulu si Pando.
Begitulah Deya dan Emir memang penyayang binatang. Mereka sering bermain dan mengajak berbicara pada kucing kesayangannya. Layaknya berbicara kepada teman sebayanya. Hingga kini si Whity sudah hampir dua tahun dipelihara dirumahnya.
Vila Dago Pamulang, 25 Februari 2021.
#AntologiBerjutaCintaDenganCerita
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus banget ceritanya. Sudah saya follow bunda. Semoga sukses selalu dan salam literasi
terimaksih ibu, alhamdulillah, saya follow balik ya, salam literasi
Alhamdulillah penyayang ninatanh. Keren banget Bun. Semoga sehat selalu aamiin
aamiin Ya Alloh, haturnuhun ibu.
Keren kisahnya, Bu Yayah. Salam sukses selalu.
terimaksih bu, salam sukses kembali
Cerita anak yang keren Bu Yay. Salam sehat dan sukses Bu.
Alhamdulillah, terimaksih bu Yessy, aamiin, sukses juga untuk ibu
Saya sedih kalau lihat kucing, tapi tidak bisa menjaganya. Karena pernah dicakar jadi ga mau lagi pelihara kucing, tapi kucing itu selalu datang.
Jumpa kembali maaf baru sempat skss ya bun
alhamdulillah bu Andi, iya saya sekarang ini jarang menulis di gurusiana, sy blm sempat SKSS ya
Cernak yang menarik bu....salam sehat dan sukses selalu untuk ibu...
Alhamdulillah, terimaksih Pak Dodi, sehat selalu juga untuk bapak
Keren ceritanya bu...
alhamdulillah, terimakasih Pak
Cernaknya keren bu, Semoga sehay dan sukses selalu
terimaksih Pak ustadz, salam sukses kembali
keren cerita anaknya bunda sehat selalu dalam sama whity.
alhamdulillah trmksh Pak, salam sukses
kembali kasih bunda