Menggapai Impian dengan Doa dan Kesungguhan

Oleh : Yayah Rokayah

Bagi seorang muslim yang ingin bahagia dunia akhirat haruslah berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah sebagai konsep hidup dan barometer kebenaran juga kebatilan. Menantang harapan, mewujudkan impian adalah suatu keniscayaan yang bisa diraih oleh siapa saja dengan doa dan kesungguhan untuk mencapainya.

Kita harus meyakini bahwa keimanan dan amal saleh dapat membersihkan dan menyucikan jiwa. Sucinya jiwa, akan berproses membersihkan hati. Hati yang bersih dan pikiran yang jernih, akan mengubah setiap tantangan menjadi peluang dan selalu optimis dalam menjalani kehidupan ini. Memimpikan sesuatu dan berusaha mewujudkan tentang apa-apa yang baik yang ingin kita raih dalam kehidupan ini adalah proses menjadi manusia yang selalu optimis dan berpikiran positif. Seperti bermimpi menjadi seorang penulis, haruslah dimulai dari kebiasaan menulis dan pelatihan menulis serta rajin membaca.

Seorang muslim dalam kehidupannya haruslah berpegang teguh kepada prinsip hidup muslim. Bercita-cita menjadi manusia yang bahagia lahir batinnya tentu memerlukan ilmu dan semangat juang dalam meraihnya. Berkumpulnya kita dengan orang-orang saleh dan salehah, akan menjadikan kita semangat dalam melakukan segala aktivitas yang baik dalam kehidupan ini. Mencari ilmu yang bermanfaat, lalu bermuhasabah atau introspeksi diri dalam beramal adalah sesuatu hal untuk menjadi pribadi lebih baik. Melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarangNya, merupakan suatu kewajiban kita dalam menjalankan rukun Islam dan rukun Iman yang kita yakini.

Dalam Q.S Al-Hasyr ayat 18: “Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Hendaklah setiap kita mengetahui bahwa musuh terbesar kita adalah hawa nafsu, yaitu diri sendiri. Maka, kalahkan diri untuk segala sesuatu yang membuat kita malas dan enggan berbuat yang baik. Menantang harapan dan mewujudkan impian adalah suatu cita-cita yang diperlukan sebagai muslim yang selalu berharap akan kemudahan dan kemurahan kasih sayang-Nya.

Resolusi dan segala rencana terbaik di tahun 2022 kita jadikan sebagai langkah awal untuk menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya sebagai amanah dariNya, menjadi hamba Allah yang selalu mengharapkan ridaNya dengan berbekal takwa kepadaNya.

Dalam Surat Al-Hasyr 18 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Resolusi dan rencana apapun yang kita rencanakan di tahun 2022 ini, awali dan akhiri dengan bingkai takwa kepada Allah SWT. Termasuk dalam menunaikan ibadah haji dan yang lainnya, tentu kita niatkan untuk ketaqwaan hanya kepada-Nya.

Suatu ketika saya pernah bermimpi untuk bisa menunaikan haji ke Baitullah. Saat itu saya tidak memiliki apa-apa untuk berangkat. Rumah pun masih mencicil. Namun saya telah membulatkan tekad, niat yang kuat dan kesungguhan dalam menggapainya sehingga Allah SWT telah memudahkan jalannya. Mengubah tantangan yang ada menjadi peluang. Ketika berangkat haji di tahun 2014 itu,usia saya menjelang 33 tahun dan telah memiliki anak-anak yang masih kecil serta balita. Bismillah, bersama suami tercinta dimulai dari niat, minta didoakan oleh orang-orang yang saleh, hingga mengumpulkan rupiah demi rupiah yang halalan thoyyiban demi tercukupinya ONH (Ongkos Naik Haji). Alhamdulillah, semua Allah mudahkan. Bisa berangkat haji itu adalah keniscayaan dan hak bagi setiap muslim.

Dalam Q.S Al-Ankabut ayat 69: “Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sungguh ,Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Semoga segala apa yang kita rencanakan di tahun ini, Allah beri kemudahan dalam melaksanakannya. Selalu merasa diawasi oleh-Nya, muhasabah, bertaubat dan mujahadah (kesungguhan yang tinggi) dalam melakukan yang terbaik. Menggapai impian dengan doa dan kesungguhan. Mencari rida dan jalan terbaik dalam segala urusan kehidupan ini, aamiin.

Tangerang Selatan, 15 Januari 2022.

Profil Penulis

Yayah Rokayah. Biasa dipanggil Bu Yay. Lahir di Ciamis, 18 November 1981. ASN DPK Kementerian Agama pada MTs swasta Al-Mursyidiyyah Pamulang Kota Tangerang Selatan. S-1 Pendidikan Matematika. Guru matematika sejak 2004 hingga sekarang. Nomor WA 081312550084. Telah bergabung dalam klub elit 365 Gurusiana milik Media Guru Indonesia. Berilmu, berfikir positif dan beramal saleh adalah moto hidupnya.