Nikmat yang Sering Didustakan.

Oleh: Yayah Rokayah

Pandemi covid mengajarkan kita untuk hidup bersih dan sehat. Karena sejatinya kebersihan adalah sumber kesehatan. Indera pengecap rasa dan bau dalam diri kita, memegang peranan penting. Betapa tidak, kita berselera makan karena hidung bisa mencium aroma masakan yang lezat. Lidah bisa mengecap rasa yang nikmat dari makanan yang kita santap.

Kenikmatan lain pun tak terhitung banyaknya. Pun ketika kita bisa mencium bau sampah atau sejenisnya serta merasakan sesuatu yang tidak enak di lidah dan mulut, tentu badan kita akan menolaknya. Entah memuntahkannya atau tidak mau memakannya. Sekarang, bagaimana jika dua nikmat itu dicabut Alloh? Nikmat bau dan rasa. Bisakah kita mencium? Bisakah kita nikmat makan? Tentu jawabannya tidak.

Keponakan saya belum lama ini sakit covid. Ia menceritakan bagaimana ia tidak bisa merasakan masakan yang lezat dan mencium aroma wangi yang semerbak. Semua hampa tak ada rasa. Belum lagi keluhan sakit yang lainnya. Maka sudahkan kita bersyukur akan kedua nikmat ini? Tentu nikmat sehat dan bisa beraktivitas jauh lebih utama dari segalanya. Karena dengan sehat, kita bisa beribadah kepada Alloh Sang Pemilik Dunia dan seisinya dengan maksimal. Maka mintalah pada Tuhan kita agar kita disehatkan kembali, agar bisa maksimal beribadah kembali. Ibadah lahir maupun bathin. Ibadah kerja maupun ibadah amaliyah yang lain-lainnya. In syaa Alloh, kita harus yakin bahwa Yang Maha Menyembuhkan. Dialah Dzat Yang Maha Penyembuh. Maha Sempurna. Segala ikhtiar akan kita lakukan, agar kita kembali sehat. Maka, nikmat itu terkadang sering kita dustakan.Astaghfirullohal 'adziim.

Ketika saya pernah sakit typhus,DBD dan sakit tenggorokan beberapa tahun silam, minum air putih pun rasanya hambar. Ingin rasanya minum air panas, namun lidah tidak kuat untuk menahan panas. Kopi yang pahit, gula yang manis, masakan yang lezat....semua tak ada rasa. Hambar, tidak enak dan biasa. "Ya Rabb, ampuni atas segala dosa dan krlalaian kami dalam mensyukuri nikmat ini." Doaku dalam sujud dan pasrahku dalam 5 waktu dan dalam kondisi berwudhu: "Ya Alloh....sembuhkanlah kembali untuk semua keluarga, teman, Guru, sahabat dan para tetangga kami yang sedang sakit. Angkatlah penyakitnya ya Alloh,sehatkanlah seperti sedia kala. Jauhkan dan enyahkan covid-19 dari bumi-Mu, kami memohon ampun hanya kepada-Mu Ya Robbana, faghfirlana" Aamiin allohumma aamiiin.

#Salam literasi dari Tangerang Selatan

Sabtu, 02 Januari 2020