Sebuah Renungan dalam Pernikahan
Sebuah Renungan dalam Pernikahan
Oleh: Yayah Rokayah
Catatan ini ditulis, ketika mengikuti pengajian pra nikah pada undangan teman Guru satu sekolah di rumahnya tadi pagi. Semoga tulisan ini sebagai pengingat bagi kita semua dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang sedang kita jalani. Baik yang sudah lama, masih baru ataupun baru akan menikah. Tausiyah dari ustadz ini, sengaja saya tuliskan untuk berbagi ilmu dari sebuah pengajian. Semoga bermanfaat.
Dalam memulai pernikahan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu:
1. Luruskan niat menikah. Niatkan menikah untuk beribadah, agar menjadi keluarga yang sakinah (saling melindungi dan menjaga). Mendapatkan ketenangan hati, secara bathin maupun lahir.
2. Memahami konsep pernikahan, diantaranya:
A. ma waddah wa rohmah. Ma waddah artinya cinta secara fisik atau secara dzohir, karena kesholehan pasangan kita. Pilihlah calon pasangan kita karena 4 hal: Karena gantengnya/cantiknya, karena Hartanya, karena keturunannya, karena agamanya. Paling utama dipilih adalah karena agamanya. Karena agama adalah pondasi dalam hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demi mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan didunia menuju bekal di akhirat.
Mawaddah akan luntur seiring usia pasangan yang menikah. Namun ia akan tetap ada, bila masing-masing pasangan memahami hak dan kewajibannya sebagai suami istri. Kita tentu menginginkan pernikahan kita langgeng hingga maut memisahkan kita. Maka sering-seringlah berdoa, memohon kepada Yang Maha Rahman untuk melindungi pernikahan kita dari segala godaan yang datang. Kata warohmah memiliki arti rasa cinta yang lembut dari hati yang dalam. Cinta akan tumbuh dari hati yang suci dan bersih. Cinta yang datang dari hati akan sampai ke hati. Saling mencintai karena Alloh. Memohon terus kepada-Nya agar diberikan rasa cinta kepada pasangan kita. Dialah pemilik cinta, Dia Maha Mencintai mahluk-mahluk-Nya.
B. Harus saling membutuhkan. Di dalam Q.S.Al Baqoroh:187, dijelaskan bahwa suami istri itu ibarat pakaian. Fungsi pakaian untuk menutupi kekurangan, berfungsi untuk menutup aurat, melindungi dari panas dan dingin serta pakaian sebagai perhiasan.
C. Dalam bergaul antara suami istri harus ada kepatutan/ ma'ruf. Pergaulan yang baik. Keduanya rida dan saling meridai. Belajar dari keluarga Rasululloh sebagai suri tauladan kita bersama.
Itulah, beberapa tausiyah yang disampaikan ustadz dalam ceramah pra nikah tadi di rumah sahabat kami yang akan melepas putri lajangnya untuk dinikahkan pada pekan depan. Semoga pernikahannya diberkahi, dimudahkan dan dilancarkan. Kita semua menjadi keluarga yang sakinnah. Aamiin allohumma aamiin.
#Salam literasi dari Tangerang Selatan
Ahad, 03 Januari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereenn Bun... ulasannya menyejukkan..ilmunya dalam...mksih ya
Kereenn Bun... ulasannya menyejukkan..ilmunya dalam...mksih ya
Ulasannya sangat bermanfaat. Sehat dan sukses selalu Bu...
Ulasan yang menyejukkan hati Bu.. Dalam renungannya.. Sukses selalu Bu
MashaaAllah mencerah,an bu sukses selalu
Ulasannya sangat menyejukkan....salam Literasi...
Amin. Terima kasih ulasannya, Bu. Mengingatkan kita tentang hakekat perkawinan. Salam sukses.
Ma syaa Alloh...haturnuhun bu Hajjah...sharing ilmunya