Sungguh Berbeda
Sungguh Berbeda
Sungguh...
Kurasa berbeda
Mereka kosong dari nilai agama
Tak tampak ucap salam dari mulutnya
Tak ada kata pamit untuk orangtuanya
Tak lagi membaca doa pada awalannya
//
Sungguh
Kumerasa mereka berbeda
Tak tegur pada temannya
Tak ada canda tawa
Hanya asyik dengannya
Ya.....itulah yang terjadi
//
Sungguh
Air kolam itu mulai kering
Tertinggal ikan yang meronta
Mencari kehidupan di alam fana
Bisa jadi...ia mati tak sengaja
Atau terhampar tak bermakna
//
Sungguh
Kapankah keadaan ini kan kembali semula?
Aku rindu masa itu
Aku ingin merasa sesuatu
Yang sudah lagi tak biasa
Tangerang Selatan, 08 Juni 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mungkin karena tak ada sentuhan dari guru ya bun
Betul ibuku. Itulah
Semoga ajaran baru nanti bisa belajar tatap muka kembali say
Tak ada senyuman darinya Itulah yang adaSemunya jadi hampaKarena murid tak jump gurunya.Salam sntun ibu.
Kita semua rindu..semoga ajaran baru bisa bertemu mereka supaya pembelajaran bisa maksimal juga
bunda, saya izin follow ya. bunda pernah satu buku dengan teman mengajar saya. Bu Esti Munafifah daka buku The Power of Kepekso. salam persahabatan dari Kota Blitar
mantap keren cadas... keren menewen... salam literasi dari Banyumas