Tagur_9

Setelah Pak Rafa pergi, Andri dan Mika melihat bahwa tokonya sudah berantakan akibat perkelahian itu. Pelanggan yang menikmati sajian di warung lalapan itu akhirnya sudah pergi semua.

"Saya mohon maaf, Mas, atas semua kejadian ini. Saya tidak menyangka bahwa Pak Rafa datang kesini dan membuat kegaduhan. Sekali lagi, saya minta maaf, Mas." Ucap Mika dengan penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa kok, Mik. Lagian semuanya sudah terjadi."

"Tapi Mas Andri gak apa-apa kan? Kayaknya Mas Andri kenak tonjok tadi. Boleh saya obati, Mas?" Pinta Mika.

"Oh... Tidak usah, entar juga sembuh sendiri."

"Tapi, Mas Andri untung bisa mengatasi bela diri Pak Andri. Soalnya dia jago karate, Mas."

"Alhamdulillah, Mik. Semua atas izin Allah SWT." Jawab Andri.

"Untuk barang-barang yang hancur, biar saya ganti semua ya, Mas."

"Tidak usah, Mik. Lagian cuma kursi dan piring doang kok.

Selang beberapa menit, datanglah Siti dan Rani yang kala itu baru datang berbelanja untuk melengkapi kekurangan di warung makan itu.

Bersambung...