bersemi di kelas literasi

Horee…..Long weekend datang lagi! Bagi sebagian orang memanfaatkan moment libur long weekend identik dengan bersenang-senang. Betapa tidak, liburan adalah kesempatan emas untuk melepas segala penat dari rutinitas pekerjaan. Bahkan bisa menghilangkan stres loh. Nggak percaya? Coba deh buktikan sendiri!

Aku sudah mantap mau pulang kampung saat libur akhir pekan ini. Apalagi libur kali ini bertepatan dengan munggahan. Yaitu acara menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Hmmm….sudah terbayang dong serunya berkumpul bersama orangtua tercinta. Tetapi… Ups, apa yang terjadi???.Ku baca pesan di handphone. Salah satu grup WA mengirimkan berita sangat penting. Info urgen-nya yaitu “Pelatihan Menulis”. Dikatakan penting banget, karena kegiatan ini menjadi penunjang nilai pengembangan diri yang harus terpenuhi saat aku mau kenaikan pangkat.

Perasaanku mulai berkecamuk. Galau tingkat dewa euy! Antara ingin segera pulang kampung atau ikut pelatihan. Hadeuh, jadi bingung mana yang harus kupilih. Krang kring dering telpon dari keluarga sementara tak ku hiraukan. Sudah bisa kutebak, pasti mereka menanyakan kapan akan pulang. Kucoba menimbang dan mengatur kembali jadwal libur long weekend. Jujur, aku tak ingin ketinggalan dua moment berharga ini dalam hidupku. Wow…kereen!

Akhirnya ku telpon kedua orangtuaku. Aku mengurungkan niat mudik lebih awal. Ku paparkan dengan lembut alasanku menunda kepulangan. Pada mulanya mereka sedikit kecewa sekaligus heran, euleuh-euleuh..kok libur-libur ada pelatihan. Pelatihan apa itu? Kembali ku jelaskan tentang kegiatan tersebut dan alasan pelaksanaannya di hari libur supaya tidak mengganggu proses belajar mengajar. Syukur alhamdulillah akhirnya mereka memaklumi dan mengizinkan aku ikut kelas menulis. Bahagiaaa… rasanya memperoleh restu keduanya. Sesuatuu… banget!

Kamis, 25 Mei 2017 adalah hari pertama pelatihan “MediaGuru Writing Class” (MWC). Saat tiba di lokasi, ruangan sudah terisi penuh peserta meskipun acara belum dimulai.. Aku dan temanku duduk di kursi paling belakang bagian sayap kanan. Pandanganku mengelilingi seisi ruangan. Ku lihat wajah-wajah penuh semangat dan haus pencerahan. Dengan media laptop yang dibawa setiap peserta workshop, menunjukkan siap untuk menerima ilmu baru. Siap, delapan enam!

Pandanganku terhenti pada dua orang yang tak asing wajahnya. Mereka pun duduk di barisan belakang sederet denganku, hanya terhalang beberapa orang saja. Yup, tak salah lagi, mereka adalah sahabat-sahabat seperjuanganku yang pernah mengajar di sekolah yang sama. Aku beranjak dan menghampiri keduanya. Ku sapa mereka. “Assalamu’alaikum Bu Bedah dan Bu Suswati…Apa kabar? Spontan keduanya menjawab “Wa’alaikumsalam… seraya menoleh ke sumber suara. Dan, SubhanAllah…Bu Yayaat, Bu Yeny..senangnya bisa bertemu kalian, ujar salah satu temanku. Akhirnya kami berempat, berpelukaaaan… bak cerita teletabis melepas rindu.

Acara pelatihan diawali dengan pembacaan ayat suci Alqur’an. Lantunan suara merdu sang qari menyeruak seisi ruangan. Suasana semakin khidmat. Masya Allah.,. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan panitia pelaksana (Jetty Maynur). Sekaligus membuka mindset dan memotivasi seluruh peserta tentang pentingnya menulis. Semangaaat….Yuks.

Aku mendapat pencerahan yang luar biasa dari para pembicara agar mulai menulis. Kalimat-kalimat bijak pembangkit semangat melesat menghujam benakku. Jadilah pelaku sejarah bukan pengamat sejarah. Menulis dapat mengubah paradigma. Bangun keabadian dengan karya-karya berharga.. Teruslah berkarya dan menoreh kebaikan. (DR. Karsa Sukarsa)

Kalimat-kalimat super terus menggema di telinga. Jadilah bagian dari yang sedikit. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.. tegas Mochamad Ihsan (CEO MediaGuru) narasumber yang membakar semangat kami untuk berkarya. Tak cukup sampai di situ. kembali kami dihujani amunisi yang menguatkan tekad oleh trainer lainnya. Menulis itu mudah, semua yang ada di sekitar kita bisa dijadikan bahan untuk menulis. Mas Eko Prasetyo (PIMPRED MediaGuru) dengan lugas memaparkan metode menulis buku dan bahasa penulisan buku. So, tunggu apa lagi guys!

Di kelas menulis, Allah pertemukan aku dengan orang-orang hebat. Mereka tak hanya pintar tapi juga senang berbagi ilmu dan pengalaman. Jujur, menulis bagiku hal yang membingungkan mau memulai dari mana. Sulitnya konsentrasi dan keterbatasan merangkai kata-kata sering menjadikan tulisanku buntu dan kering ide. Tapi, mulai saat ini aku tak boleh patah semangat. Kini Aku memiliki keluarga baru yang mengispirasi dan saling support untuk maju bersama. Alhamdulillah…

Di kelas menulis juga, silaturahim kami bersemi kembali. So sweet ….Ada reuni kecil yang mengharu biru. Sungguh beruntung aku terjerumus ke MediaGuru Writing Class. Gara-gara pelatihan literasi ini aku dipaksa untuk menuangkan segala ide dalam pikiran untuk menjadi sebuah karya. Maka dengan paksaan itu, aku mulai belajar menulis...menulis dan menulis.

Jreng…jreng..inilah tulisan pertamaku di gurusiana. Harapan terbesarku semoga dapat menghasilkan karya yang bersemi dan berumur panjang yaitu “BUKU”. Aamiin…

MAN Insan Cendekia Serpong

Oleh: Yayat Maryati