Bonsai Kesayangan Bu Wida
Bonsai Kesayangan Bu Wida
“Permisi bapak ibu guru” tiba-tiba terdengar suara dari arah luar menyapa. Kami pun serentak menghentikan senda gurau kami.
Pagi itu seperti biasa semua guru berkumpul di ruang guru, kami senantiasa bersenda gurau begitu juga pagi hari itu, walaupun semua sibuk dengan nilai karena menjelang pembagian rapor tapi suasana tak henti-hentinya penuh gelak tawa. Ada saja kelakar ibu Wida yang membuat kami tak bisa menahan tawa.
“Iya mas ada apa ya?” Tanya bu Wida sambil berjalan kearah pintu hendak melihat siapa gerangan yang datang bertamu.
“Kami mau menawarkan tanaman hias bu.” Didepan pintu telah berdiri dua orang laki-laki muda tangannya penuh, memegang berbagai tanaman hias. Ada bunga lavender, soka,dan banyak lagi.
Bunganya cantik-cantik ditanam dalam sebuah pot kecil dibentuk sebegitu rupa membuat semua orang yang melihatnya pasti tertarik. Begitupun dengan kami, dalam waktu sekejap mas-mas penjual bunga hias itu sudah dikerumuni ibu-ibu guru yang tertarik dengan bunga-bunganya.
Ada satu bunga hias yang cukup menarik perhatian kami semua, bentuknya sangat indah hampir mirip bonsai dan ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi. Bunganya memang sangat cantik cocok sekali jika di simpan di meja ruang tamu karena bentuknya yang kecil, unik, dan cantik.
Kami iseng menawar bunga-bunga tersebut yah walaupun dengan harga jauh dibawah dari yang ditawarkan oleh si mas penjual bunga, karena kami sebenarnya memang tidak terlalu niat untuk membeli bunga-bunga hias tersebut. Ibarat iseng-iseng berhadiah siapa tahu si mas penjual mau melepas bunga-bunganya dengan harga yang kami tawar.
Rupanya bu wida tertarik sekali dengan bunga-bunga hias itu. Terutama bunga hias yang mirip bonsai tadi. Tangannya tak mau lepas memegangi bunga hias bonsai tersebut. Seakan takut ada orang lain yang membelinya.
“udah 3 enam puluh ribu ya mas, yang kecil-kecil ini lima belas ribuan dan yang bonsai ini tiga puluh ribu jadi tiga enam puluh ribu” Bu Wida menutup penawarannya pada si mas penjual bunga.
“Ya sudah bu ambil” akhirnya si mas penjual bunga pun mau melepas bunga-bunga hiasnya dengan harga yang diajukan bu Wida.mereka pun sepakat.
Bu Wida sangat senang sekali. Wajahnya terlihat puas dapat memiliki bonsai tersebut dengan harga yang menurutnya sangat murah. Bunga-bunga tersebut dimasukkannya ke dalam tas plastik, dengan tujuan agar mudah ketika dibawa pulang.
Sesampainya di rumah, bu wida segera menempatkan bunga-bunga hiasnya di tempat yang menurutnya strategis. Bunga hias yang kecil-kecil diletakkannya di meja ruang keluarga. Dibawah pot bunga di letakkan sebuah piring kecil yang diisi air. Agar bunga hias tersebut tidak layu walau bu Wida lupa menyiramnya.
Sedangkan bonsai kesayangannya diletakkan diruang tamu di meja utama, tentu saja agar semua orang yang datang bertamu dapat melihat bonsai cantiknya, begitu pikir bu Wida.
Belum sampai tiga hari bonsai tersebut di rumah bu wida, terlihat daunnya satu persatu berguguran. Bu Wida heran mengapa bonsai cantiknya bisa layu? Ditambahnya air yang ada dipiring kecil yang diletakkan di bawah pot bonsai.
“Mungkin kalau airnya banyak bonsaiku bisa segar kembali.” Batin bu Wida sambil duduk di ruang tamu terus memandangi bonsainya. Tak sengaja waktu Bu Wida akan beranjak dari duduknya, tangannya menyenggol bonsai tersebut dan tak sengaja bonsainya jatuh sehingga terlepaslah dari potnya. Alamak ternyata bonsainya tidak punya akar sama sekali alias bu Wida dibooingin. Inginnya bonsai cantik yang didapat tapi malah bonsai rontok yang diperoleh, kasian … deh bu Wida
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar