Yayat Rohayati, S.Pd.SD.

Lahir Di Purwakarta Jawa Barat Tinggal di Kaliwungu Kendal Jawa Tengah Menjadi guru dan bertugas di SDN 4 Krajankulon Kaliwungu Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gara-gara K-Pop

Gara-gara K-Pop

Gara-gara K-Pop

Oleh : Yayat Rohayati

Tantangan hari ke - 17

Kemarahan Riska pada Lisa sudah memuncak. Dia tak lagi bisa mentolelir perlakuan Lisa tadi di kantin sekolah. Lisa dengan sengaja telah menumpahkan saos dibajunya. Dan dengan santainya Cuma bilang “ups maaf tidak sengaja.” Itupun dilakukannya sambil berlalu. Riska bersumpah akan membalas perbuatan Lisa. Pikirannya terus melayang mencari ide untuk membalas perbuatan Lisa, sambil tangannya terus membersihkan sisa saos dibaju seragamnya. “Ahhaa aku dapat ide” batinnya sambil senyum-senyum sendiri.

Riska, Lisa, dan Dina sebenarnya bersahabat. Tapi entah bagaimana awalnya sudah seminggu ini mereka bermusuhan. Dina yang tak ingin memihak dibuat bingung oleh tingkah keduanya. Dina sudah berusaha untuk mendamaikannya. Tapi mereka masih saja enggan untuk berdamai. Setiap ditanya apa penyebab mereka berseteru, gak ada yang mau berterus terang. Dina bertekad mencari penyebab pertengkaran mereka.

Bel tanda masuk sudah berdering. Lisa baru saja melewati gerbang sekolah. “Syukurlah gerbangnya belum dikunci” batinnya. Setengah berlari Lisa menuju ruang kelas 6. Lisa takut ibu Dewi sudah keburu tiba di kelas. Karena dia tahu betul konsekuensinya kalau sampai dia terlambat, rumput dihalaman sekolah telah siap untuk bersihkan. Sampai di kelas Lisa sedikit lega karena bu Dewi belum tiba di kelas. Segera Lisa menuju tempat duduknya. Matanya melirik kearah Riska yang duduk tepat di depannya. Riska berpura-pura sibuk mengambil buku dari tasnya. Dan tak mengindahkan lirikan Lisa.

Lisa meletakkan tasnya di atas meja. Tangannya meraba-raba kolong meja. Hendak mengambil buku paket yang sengaja dia tinggalkan. “Kecoa…kecoa,” tiba-tiba saja Lisa menjerit-jerit ketakutan. Dari kolong meja Lisa keluar seekor kecoa yang sangat besar. Seisi kelas heboh, karena hampir semua anak perempuan takut kecoa. Kehebohan pun reda setelah kecoa itu ditangkap Aida, anak perempuan satu-satunya di kelas 6 yang tidak takut dengan kecoa. Aida segera membuang kecoa tersebut keluar kelas. Riska yang memang dengan sengaja menyimpan kecoa itu di meja Riska hanya tersenyum puas, “sekarang baru impas,” batinnya. Riska memang tahu betul kalau Lisa sangat takut dengan kecoa.

“Teettt ….Teeet “bel tanda istirahat berdering. “Ris… aku tahu kamu tadi yang menyimpan kecoa di meja Lisa.” Celetuk Dina, yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Riska. Riska diam tidak menyangkal. “Aku sebel Din, kemarin Lisa dengan sengaja menumpahkan saos di bajuku” cerita Riska pada Dina. Dina mengeryitkan dahi “kita kan sudah lama bersahabat, mengapa sekarang malah menjadi musuh? sebenarnya apa yang terjadi? Tanya Dina beruntun. Setelah terdiam agak lama, akhirnya Riska buka suara, “Masa Din, Lisa ikut-ikutan ngefans sama Exo, udah gitu Lisa juga sukanya sama Sehun kan aku sudah ngefans duluan sama Sehun” jawaban Riska menggebu. Mendengar jawaban Riska, Dina langsung tertawa terpingkal-pingkal. “Ya ampun…ternyata ini alasan kalian bertengkar” sambil masih menahan tawa Dina menanggapi jawaban Riska. Riska cemberut melihat Dina tertawa. “ Gini aja Ris, nanti sore kamu ke rumahku ya, aku punya banyak sekali poster penyanyi K-Pop, termasuk Exo” ajak Dina. “ Wah… beneran Din? Kalau begitu jam 4 sore, aku ke rumahmu ya.” Semangat sekali Riska menerima ajakan Dina. “Oke siap” jawab Dina.

Tepat jam 4 sore Riska sudah tiba di rumah Dina. Dina segera menyuruh Riska masuk. Riska terkejut melihat Lisa juga sudah berada di ruang tamu. Asyik memilih poster yang berserakan di lantai. Tadinya Riska berniat membalikkan badan kembali pulang. Tapi seolah membaca pikiran Riska, Dina menahannya dan menarik tangan Riska, untuk duduk. Suasana sangat kaku. Melihat Riska, Lisa pun segera menghentikan keasyikannya memilih poster. Suasana begitu mencekam.

“Ris, Lis kalian berdua itu sahabat terbaikku,” Dina menawali pembicaraan. “Aku sangat sedih melihat kalian bermusuhan, padahal kita sudah bersahabat sejak kecil.” Lanjutnya. Dina terdiam sesaat menatap tajam kedua sahabatnya. “masa hanya gegara Boy Band K-Pop kalian bisa saling menyakiti.” Lanjut Dina. Tiba-tiba Riska dan Lisa menangis, dan entah siapa yang memulai mereka berdua berpelukan. “Maafkan aku ya Ris, kemarin aku sudah menumpahkan saos ke bajumu” isak Lisa. “aku juga minta maaf Lis, karena akulah tadi yang menaruh kecoa di mejamu” pengakuan Riska sambil terisak. ”Jadi… kita impas dong.” Celetuk Riska dan Lisa Hampir bersamaan sambil tertawa. “Nah gitu dong… kan asyik” Dina pun ikut berpelukan.

Kendal, 6 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hebat Teh ceritanya. Fiktif realistik.

06 Jul
Balas

Hihi yang bener bu... Jadi makin semangat deh

06 Jul

hadeeh, sama sama iseng ternyataha..ha., ampun

06 Jul
Balas

hehe iya pak, makasih ya pak eko sudah berkunjung

07 Jul

Keren ceritanya bun..meinsfirasi...

06 Jul
Balas

alhamdulilah bun, makasih apresiasinya ya bun

06 Jul



search

New Post