Kucing Baruku
Kucing Baruku
Tantangan gurusiana hari ke 1
Siang ini matahari terasa sangat menyengat, dengan langkah gontai kutelusuri jalanan di tepi pematang sawah, aku tertunduk memperhatikan kakiku yang berjalan bergantian kiri dan kanan sambil membayangkan kejadian-kejadian di sekolah tadi, setengah sadar ku dengar suara mengeong pelan bersahutan tanpa henti aku hentikan langkahku perlahan kuangkat wajahku menatap ke depan, jarak 10 meter aku melihat sebuah kardus teronggok di tepi jalan penuh dengan rasa penasaran aku dekati kardus tersebut.
“ Ya Allah ….kucing” teriakku.
Tiga ekor anak kucing yang cantik dan lucu ada dalam kardus tersebut, kulihat disekelilingku tidak ada seorangpun ada di sana tanpa pikir panjang kuangkat kardus tersebut lalu kubawa pulang.
Sampai dirumah segera kuberi mereka ikan dan air, ketiganya makan dan minum dengan sangat lahap. Setelah selesai mereka tampak lebih tenang dari sebelumnya yang terus menerus mengeong tanpa henti, sekarang ketiganya mulai mengantuk dalam hitungan detik ketiganya tertidur pulas. Akupun meninggalkan mereka bertiga untuk segera makan karena ternyata perutku juga sudah mulai keroncongan minta diisi.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 15.00 saatnya ibu pulang dari kerja, rasanya sudah tidak sabar ingin kuperlihatkan ketiga kucing itu pada ibuku.
“ Assalamuallaikum” seru ibuku. Nah itu Ibu datang teriakku dalam hati.
“ Waalaikumsallam” jawabku sambil berlari menuju pintu dengan cepat kubukakan pintu.
“ Ibu tadi waktu pulang sekolah aku menemukan anak kucing bu, kucingnya cantik dan lucu bu “ cerita ku dengan semangat. ibu menoleh kearahku sambil meletakkan barang bawaannya.
“ Nemu anak kucing di mana nak? ” tanya ibu.
“ Di tepi jalan yang dekat sawah itu bu, ayo bu! ” dengan tak sabar ku tarik tangan ibu agar segera mengikuti langkahku menuju kardus tempat ketiga anak kucing itu tidur.
“ Kasihan bu kucingnya lapar dan haus, tidak ada induknya, boleh aku memeliharanya bu?” cecarku dengan penuh harap ibu mengabulkan permintaanku.
Kulihat ibu mengernyitkan keningnya sambil berkata
“ Ranti, apakah kamu ingin benar-benar memeliharanya?”
“ iya bu” jawabku cepat. “ Apakah kamu sudah siap melaksanakan apa yang menjadi konsekuensinya?” Tanya ibu lagi, “ sudah bu” jawabku lagi.
“ Ranti jika kamu ingin memelihara kucing maka kamu harus rajin memberi makan dan minum tiga kali sehari secara teratur , membersihkan kotorannya juga.” Jelas ibu sambil menatap lekat wajahku.
“ Aku akan melaksanakan semua itu dan akan merawatnya dengan baik bu.” Jawabku meyakinkan ibu.
“ Baiklah kalau itu yang menjadi keinginanmu, tapi ingat jika kamu tidak bisa merawatnya dengan baik maka kamu harus menyerahkannya kepada orang lain.” Kata ibu
“ Baik bu” kataku. “ Ranti…!” teriak ibu memanggilku yang sudah berlari meninggalkan ibu.
“ Jangan lupa letakkan kucing-kucing itu di halaman belakang rumah!” lanjut ibu.
“ iya bu…” kataku sambil berlari membawa kardus tempat kucing-kucing tersebut menuju belakang rumah. Dalam hati aku bersorak kegirangan dan aku pun berjanji di dalam hatiku akan merawat ketiga kucing baruku dengan baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yang menarik. Lanjutkan!
siappp makasih supportnya bu rob..
Penyayang kucing, sepertiku
iya bu anak saya suka sekali dengan kucing