Yayuk Kaniyah (199)

Angsa putih. Siapa yang belum pernah melihat binatang ini. Bagi orang desa tentunya tidak asing. Walau sekarang sudah jarang yang memelihara. Untuk orang kota mungkin ada yang belum pernah melihat langsung. Hewan ini serupa dengan itik dan entok. Hanya ukuran tubuhnya lebih besar serta memiliki leher yang panjang. Telur angsa juga lebih besar. Warna Bulunya ada yang abu, hitam dan putih. Tetapi kebanyakan memiliki bulu berwarna putih. Bulu bisa dimanfaatkan untuk membuat kock badminton.

Kepala angsa bagian atas berbentuk menonjol (nonong=jawa). Ngngak, Ngngak, suara khas angsa yang keras dan hidup berkelompok. Angsa ternyata sangat setia pada pasangannya. Tetapi sangat sensitif dan galak. Apalagi saat memiliki anak maka sensitifnya bisa berlipat-lipat. Makanya Anda jangan suka mendekat dan membuat angsa marah kalau tidak ingin di kejar- kejar.

Ketika ada segerombolan angsa lewat. Nia lebih baik diam tak bergerak menunggu angsa pergi dari hadapannya. Nia teringat saat masih kecil pernah dikejar-kejar angsa . Saat itu ia sedang berjalan dan tak sadar ada segerombolan angsa lewat. Entah apa sebabnya Nia langsung menjadi pelampiasan kemarahan salah satu induknya. Nia mencoba lari tetapi malang di depannya ada batu kecil yang membuatnya jatuh terjerembab. Mulut pun berdarah kena tanah pas dekat kotoran ayam. Sementara paruh angsa terus memburu tubuhnya dengan garang. Saat melihat angsa maka kenangan itu kembali terlintas.

Tantangan 365 gurusiana

Pratinia, 31 Juli 2020