Pratinia (269)

Kurang 96 hari lagi aku dapat memenuhi janjiku. Janji pada diri sendiri.Terpatri begitu kuat. Tak mungkin aku menghindar apalagi mengelak. Tidak! Aku tidak boleh terhenti sampai di sini. Apapun rintangan yang kuhadapi. Tetap maju dan maju. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Sekali berkomitmen maka pantang menyerah walau apapun yang terjadi.

Alhamdulilah 9 bulan telah terlewati masa- masa sulit. Masa penuh dengan perjuangan, kedisiplinan dan kesabaran. Banyak sudah pembelajaran yang dapat kuperoleh. Terutama belajar menaklukan diri sendiri agar tetap semangat, mandiri, dan tidak mudah menyerah. Belajar untuk bangkit dari rasa sedih agar tidak berlarut- larut tak terkendali. Mengisi dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat.Walau kadang tetap saja ada rasa mengharu biru, kesedihan dan kebahagiaan mengiringi. Saat bisa mencapai level tertentu dalam tantangan menulis ini.

Mungkin bagi sebagian orang kegiatanku dirasa aneh. Ikut tantangan menulis di gurusiana? Tapi aku tidak peduli. Karena aku yang merasakan dan melakukan. Kurasakan ada terapi ampuh agar hati tetap tenang dan tegar. Ketika dapat meluapkan rasa kangen, jatuh cinta, patah hati, bahkan benci. Aku dapat mengekspresikannya lewat puisi, cerpen, pantun, pentigraf dan genre lainnya.

Tak apa kadang ada tetesan bening tak tertahan ketika menulis kenangan bersama seseorang. Setelah itu ada rasa plog di hati.

Aku merasakan menulis adalah salah satu kegiatan yang dapat membuatku melewati masa-masa sedih dengan rasa bahagia. Sanggupkah aku menyelesaikan tantangan ini? Lalu apa sebenarnya yang aku peroleh? Kepuasaan dan kebahagian. Karena rasa bahagia kita yang ciptakan dan rasakan.

Tantangan 365 Gurusiana

Limpung, 9 Oktober 2020