Yayuk Kurniawati

Ibu dua orang putra tinggal di sebuah desa nan sejuk, Sumberejo Kota Wisata Batu. Dan masih banyak yang harus diperbaiki maka belajar adalah kebutuhannya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Bayangan Putih
Bayangan putih itu...

Bayangan Putih

Sebentar lagi kita umat Islam akan menyambut bulan suci Ramadhan, bulan yang dinanti-nanti. Tiba-tiba saja saya teringat akan sebuah kejadian yang belum pernah saya rasakan seumur hidup saya.

Tepatnya tiga tahun yang lalu, kami pindah ke rumah baru kami yang letaknya jauh dari perkampungan dan dikelilingi oleh sawah serta hutan kecil di antara bukit. Kamipun menyambut bulan Ramadhan pertama kami di kampung tersebut.

Lima belas menit setelah berbuka puasa kami berempat; saya,suami dan kedua anak kami berjalan menuju masjid terdekat. Jarak Masjid dari rumah kami sekitar tiga ratus meter, jadi kami memutuskan berjalan melewati jalanan yang sangat hening dan hanya terdengar suara jangkrik.

Sampailah kami di masjid tersebut.Dan diluar bayangan saya, jama'ah yang hadir cuma kami berempat di tambah satu penjaga masjid. Bayangan saya di hari pertama Ramadhan pasti shafnya akan penuh. Tetapi tidak saya temukan di masjid tersebut, hal ini disebabkan karena masjid tersebut adalah milik pusat Diklat jadi akan penuh jama'ah jikalau datang peserta Diklat saja. Letak masjid tersebut berada di sekeliling hutan kecil dengan bangunan yang dikelilingi oleh kaca sehingga jama'ah shalat bisa melihat gelapnya hutan dari dalam masjid.

Akhirnya waktu sudah mulai menunjukkan saatnya shalat Isya' dan dilanjutkan dengan shalat tarawih. Shalat Isya bisa saya laksanakan dengan baik. Tetapi ketika shalat tarawih ada sesuatu yang terjadi. Di raka'at awal sang imam,penjaga masjid, melantunkan surat Ar-Rahman. Suaranya yang merdu membuat saya larut dalam kekhusyukan. Tetapi tiba-tiba rasa khusyuk itu pecah karena saya merasakan hadirnya bayangan putih yang berada di sebelah kiri saya di luar tembok kaca. Bayangan itu bergerak dengan sangat pelan. Meskipun pandangan mata saya tertuju pada sajadah tetapi saya bisa merasakan kehadiran bayangan tersebut. Lantunan surat Ar-Rahman itu tiba-tiba tidak bisa saya dengarkan dengan jelas karena saya terlalu fokus pada bayangan putih tersebut. Untuk menenangkan pikiran saya, saya mulai mengatakan dalam hati bahwa itu hanya seekor kucing lewat. Tetapi kalau kucing kok ya seperti itu. Mulailah perasaan -perasaan aneh muncul. Setelah salam saya memastikan apa yang saya rasakan dan saya mulai menengok keluar dan tidak ada kucing. Kemudian saya meyakinkan diri saya bahwa kucing itu telah pergi. Selanjutnya kami melanjutkan shalat tarawih. Sang imam kali ini melantunkan surat Al Waqi'ah, dan hal yang sama pun terjadi lagi. Bayangan putih itu saya rasakan lagi dan kali ini saya merasakan sensasi tubuh yang luar biasa.Badan saya panas dingin, bulu kuduk saya berdiri dan rasa takut yang luar biasa muncul. Sayapun tidak mengikuti bacaan surat imam, saya mulai membaca ayat kursi berulang- ulang dengan harapan bayangan itu menghilang. Saya ingin agar imam mempercepat bacaan suratnya agar saya bisa cepat menyelesaikan shalat dan pulang ke rumah. Begitu salam tanda shalat selesai , niat saya pulang saya urungkan karena jalan yang gelap dan sepi. Dan sayapun memberanikan diri melihat keluar ternyata tidak ada apa-apa. Kemudian kami melanjutkan pada raka'at berikutnya dan lagi-lagi hal yang sama terjadi dan sayapun terus-menerus membaca ayat kursi. Dan akhirnya sampailah pada shalat witir dan kamipun menyelesaikan shalat tarawih mulai dari pukul tujuh sampai pukul setengah sembilan.

Diperjalanan pulang saya menggandeng erat tangan suami saya dan kedua anak saya berjalan di depan kami. Sepanjang perjalanan saya tidak berani bercerita perihal apa yang saya alami karena takut bayangan tersebut muncul.

Sesampainya di rumah,saya mulai bercerita kepada suami saya dan saya bertanya kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menurutnya kemungkinan penyebabnya iman saya yang sedang lemah. Tetapi untuk jawaban pastinya belum saya dapatkan sampai sekarang...wallahu'alam bishawab.

Dan hari berikutnya dengan dukungan suami yang mengatakan bahwa semua itu makhluk-nya Allah SWT , saya tetap menuju masjid tersebut untuk bershalat tarawih. Shalat tarawih pada hari itu berjalan dengan baik and everything is fine and nothing happen. Serta jama'ah shalat nya banyak karena peserta Diklat baru datang.

Sayapun berkesimpulan, segala hal yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah SWT dan pasti ada hikmahnya.

Marhaban Ya Ramadhan.... ku sambut kau dengan gembira bak kekasih yang lama tak jumpa. Semoga kita bisa memperbaiki ibadah kita di bulan suci ini dan menjadi manusia baru seperti ulat yang berubah menjadi kupu-kupu yang indah.

#Sumberejo, KWB, 10 April 2017#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Merindiiing...

11 Apr
Balas

Aamiin Allahumma Aamiin. Jadi kupu-kupu yang disukai semua orang dan di ridhoi Allah tentunya.

11 Apr
Balas

Aaamiiin.

11 Apr



search

New Post