Yayuk Prihidayanti, S. Pd. SD

Seorang Guru Sekolah Dasar yang hobi menulis. Senang belajar dan mencoba berkarya lewat kata. Bereksplorasi melalui tarian huruf, angka dan gambar lukis imajina...

Selengkapnya
Navigasi Web

Belajar dari Kesalahan

Sebagai manusia biasa kita tak bisa luput dari kesalahan. Kita bukan makhluk sempurna yang tiada dosa. Seorang Rosulullah swt kekasih Allah saja pernah melakukan kesalahan apalagi kita makhluk biasa. Kesalahan itu bukan akhir tapi awal.

Kita akan tahu sebuah kebenaran kadang dengan melakukan kesalahan. Orang yang selalu merasa benar akan sombong dan merendahkan kesalahan orang lain. Dia merasa tak pernah salah, itu adalah sesuatu yang sangat berbahaya.

Orang yang pernah berbuat salah akan hati-hati dalam bertindak. Hanya orang bodoh yang melakukan kesalahan yang sama. Tapi walau kesalahan itu dilakukan berulang-ulanag akan ada ujung kesadaran untuk berubah benar. Berarti kebodohan itu akhirnya berubah jadi pintar.

Saya menekankan pada Anak-anak yang sudah kelas tinggi menulis memakai bolpoin. Semula mereka menulis dengan pensil yang jika salah akan mudah dihapus. Namun saya minta menulislah dengan bolpoint agar mereka melihat kesalahannya itu dan tidak mengulangi lagi. Menulis salah terus dihapus, menulis lagi salah lagi, maka akan seperti itu berulang-ulang. Waktu hanya habis untuk menghapus dan mengubur keberanian.

Berbuat salah adalah awal untuk belajar supaya bisa merubah kesalahan itu menjadi berkurang dan benar. Bukan sebuah dosa salah itu, hanya proses belajar yang harus dilalui seseorang untuk meraih sukses. Sikap hati-hati dan intropeksi sebagai cermin untuk berubah lebih baik. Kesalahan bukan bayangan tapi cermin melihat diri kita. Keslahan bisa kita sentuh dan rubah sebagai bayangan nyata.

Teman saya sudah sukses saat ini ketika melihat anak-anaknya sedang terbuai dalam masa pencarian jati diri dia marah-marah saja. Saya hanya menasehati kamu pernah ingat dirimu yang dulu tidak. Bagaimana kehidupanmu saat itu bandingkan dengan anakmu. Dia terdiam dan menyadari pernah alami terjerumus dalam sebuah lubang dan akhirnya bangkit dan berjuang dari lubang itu.

Biarkan anakmu alami sebuah kesalahan dan tahu akan kesalahannya. Akan tiba titik dimana dia bisa tentukan sikap untuk merubah dirinya. Akan ada orang-orang yang bisa merubahnya atas kehendak Allah penguasa segalanya. Genggam hatinya dalam setiap desah doamu semoga Allah gerakkan.

Jadi belajarlah dari setiap kesalahan kita untuk berhati-hati dalam menentukan langkah selanjutnya meraih mimpi.  Jangan selalu merasa benar berada diatas angin. Ada kalanya berada dalam jalan yang harus dibawah titik nadir untuk rasakan sebuah kehidupan sebenarnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul Bu, wajib kita usaha penentunya Allah. Salam literasi dan sukses selalu.Aamiin.

17 Jan
Balas

Amazing Bun,salam literasi

16 Jan
Balas



search

New Post