Jika mempunyai sebuah mimpi tuliskanlah. Buat jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang sesuatu yang ingin dicapai. Berani menuliskan bukan berarti mendahului nasip. Tulisan itu akan menjadi inspirasi untuk menentukan langkah.

Penulis berani ungkapkan itu karena sudah melakukan. Apa yang ingin diwujudkan dalam waktu dekat dan bisa wujudkan. Bukan berhayal namun menyematkan impian itu dalam sebuah tulisan. Mungkin malu jika dibaca orang lain tulisan itu penulis tulis dibalik kalender yang tak terditek orang. Tapi terditek oleh Allah dan penulis.

Waktu tidak pernah mundur. Masa lalu adalah sebah kenangan yang menjadi cermin. Masa depan adalah sebuah harapan dan impian. Hari ini adalah realita dari impian masa lalu. Jika dengan bismillah ditulis harapan itu, kita titipkan dalam desah doa-doa yang dipanjatkan, Allah akan menyimpan dan wujudkan pada saatnya.

Berdasar pengalaman apa yang penulis tulis ternyata banyak yang terwujud. Dari hal kecil sampai hal besar karena semua tulisan itu jadi sebuah cemeti buat penulis untuk wujudkan. Kadang saya lupa apa yang pernah ditulis namun tetap teringat apa yang menjadi keinginan buat saat ini dan nanti.

Sebuah energi besar yang akan menjadi sebuah booster dalam melangkah. Kesuksesan masa depan berawal dari perencanaan yang baik. Tanpa perencanaan yang matang tak akan tercapai keberhasila yang benar-benar sukses. Jadi agar masa depan sukses rencana harus rapi, jeli dan matang.

Allah itu sesuai sangkaan hambanya sebagaimana bersumber dari Abu Hurairah radliyallahu’anhu, ia berkata Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Sesungguhnya Allah berkata: "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku" (HR Muslim) Hadist tersebut mengingatkan kita agar hati kita selalu berpegang ridla Allah. Jika hati kita digenggam oleh Allah pikiran, prasangka kita akan baik. Jika pikiran baik maka perasaan dan tubuh ini juga akan menuju kebaikan. Allah tidak akan menjerumuskan hambanya.

Manusia baik atau tidak tergantung cara berpikirnya. Allah tidak menghambat manusia untuk sukses. tapi manusia sendiri yang menghalangi dirinya untuk sukses. Kunci dari semua itu adalah pikirannya. Manusia adalah bentukan pikirannya. Norman Vincent Peale mengatakan, "You are what you think!"; Anda adalah apa yang Anda pikiran.

Sebuah penelitian Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang 85% ditentukan sikap, dan 15% sisanya ditentukan keterampilan dan intelektualitas. Sikap itu sendiri dibentuk pikiran. Dengan kata lain, 85% kesuksesan dan kegagalan ditentukan kualitas pikiran. Dalam konteks bahasan ini, kesuksesan untuk dekat dengan Allah sangat dipengaruhi sejauh mana seseorang berpikir positif tentang Allah SWT.

Jika kita berfikir positif maka aura yang keluar dari kita juga energi positif. Tiada rasa iri, dengki yang merusak, apa yang kita ucapkan buruk terbaca orang lain menunjukkan kualitas diri. Orang mengetahui diri kita berdasar apa yang terlihat ucapan dan bahasa tubuh. Tubuh itu sudah memberi signal siapa diri kita. Tanpa orang bergaul melihat cara bicara, wujud tubuh dan olah tubuh akan terlihat siapa kita.