yazid adiwiryo

Navigasi Web
Abil dan Rahma Part 4

Abil dan Rahma Part 4

Maaf karena gak sengaja terhapus, saya tulis kembali

Sucinya Cinta. Memberikan dasar agama melalui pendidikan dasar berbasis Madrasah sangat penting bagi orang tua. Demikian itulah yang dilakukan oleh kedua orang tuanya baik Rahma maupun Abil. Jaman boleh berubah tapi akhlaq dan Budi tetaplah harus menyertai disetiap perjalanan hidup, seperti dalam syair Arab :

" idzal Mar'u lam yalbas, libasan Min at tuqa.

Tajarrod uryanan, walau kaana Kasiyan". (Apabila orang itu berpakaian selain taqwa, telanjanglah orang itu, walaupun memakai kain).

Itulah yang menjadi prinsip kedua orang tua Rahma dan Abil. Bagi keduanya cinta itu adalah mahluk Allah yang suci, maka tak harus dinodai.

Cinta Rahma dan Abil tidaklah seperti yang dilakukan oleh anak melenial hari ini.

"Assalamu'alaikum". Sapa Rahma pada Abil seperti biasa saat Abil dikantin untuk sarapan pagi.

"Wa'alaikum salam'. Jawab Abil. Suara dalam Rahma yang masuk ditelinganya selaksa angin yang berhembus menyegarkan, membuat hatinya penuh semangat untuk menjalani perkuliahan dikampus yang terbilang padat. Maklum fakultas teknik mesin bagi sebagian besar mahasiswa haruslah tetap fokus dan serius jika ingin lulus ujian dengan predikat memuaskan. Demikian halya pada Rahma di fakultas teknik sipilnya.

"Ada kabar dari ummi kah?" Tanya Abil. " Tidak ada mas". Jawab Rahma.

" Oya...kemarin malam maunya sih kontak jenengan untuk ngantar ke Gramedia. Ada beberapa referensi yang saya butuhkan terkait tugas dosen, tapi khawatir mengganggu, jadi batal deh". Rahma mengutarakan niatnya yang dibatalkan.

"Wah... Kebetulan sih. Malam kemarin lagi of mestinya. Cuman nongkrong di warung kopi sebelah kosan. Ya... Hitung-hitung refreshing... Sekali-kali lah". Sambung Abil.

"Gimana kalau nanti siang mas?"

"Boleh-boleh. Saya ada acara baru nanti malam. Itu acara dilingkungan kosan. Rencana tasyakuran memperingati tahun baru Hijriyah "Muharoman". Ya... Sebagai mahasiswa tentu kita juga tidak bisa tinggal diam terhadap kepentingan masyarakat. Bagaimanapun, setelah lulus nanti mau tidak mau kita akan menjadi bagian dari mereka. Hitung-hitung latihan".

Abil mengiyakan ajakan Rahma siang hari nanti untuk ke Gramedia.

" Halaah...sok memasyarakat! Tukas Rahma", sambil mulutnya agak nyengir.

Tapi bagi Abil justru nyengirnya Rahma itulah yang menjadikannya tambah manis. Karena gigi ginsulnya kelihatan jelas.

" Itu... Kalau kamu nyengir. Tambah manis. Ginsulmu itu... yang membuat aku makin tetarik. Abilpun tertawa, dan tak kalah nyengir.

Tiba-tiba tangan Rahma mendarat ke tangan kanan Abil. Rahma mencubit tangan Abil. Kebiasaan Rahma bila lagi jengkel.

Abil pun pura-pura menghindar dari cubitan mesra Rahma. Bagi keduanya saling ejek, saling tukar pemikiran, saling memberi masukan, saling membantu menyelesaikan tugas-tugas kuliah, saling melempar senyum. Baginya cukup untuk memenuhi rasa cinta kedua mahluk Tuhan. Baginya cinta itu indah, pantang untuk dinodai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post