Malam 17 Romadhan adalah malam diturunkannya Al-Qur'an, yaitu Wahyu Allah yang turunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril sebagai pedoman hidup manusia. Arti ini menggambarkan bahwa jika manusia menginginkan kebahagiaan hidup didunia dan ahirat, maka tidak ada pedoman lengkap melainkan dengan Alquran. Sebagaimana Firman Allah: "dan telah Kami turunkan Alquran, melainkan dia (Al-Qur'an) sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang mukmin.

Tentu "obat" secara harfiah dapat dimaknai dengan obat jasmani dan rohani. Obat jasmani, di Alquran terkandung segala aturan hukum bagaimana seharusnya manusia menempatkan dan menjaga dirinya untuk senantiasa sehat, semisal larangan memamakan atau meminum sesuatu yang diharamkan "membahayakan" kehidupan manusia. Serta bagaimana Manusia harus berbuat baik dengan alam, hingga alam tak menunjukkan kemarahannya yang berakibat musibah dan petaka.

Selain Al-Qur'an, satu lagi yang harus dipedomani manusia yaitu "hadist", adalah perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Hal demikian seperti dinyatakan dalam hadist yang artinya: "aku tinggalkan dua perkara, ia tidak akan tersesat selama-lamanya, selama berpegang kepada keduanya, yaitu Alqur'an dan sunah Rasulullah (hadits).

Mencermati hari ini, dimana ketika Al-Qur'an hanya digunakan oleh sebagian besar umat Islam sebagai "simbol" bahkan ada yang hanya sebagai hiasan almari, maka tak pelak jika kurun terahir umat Islam makin ringkih dan tak punya daya kekuatan dalam segala bidang kehidupan (sosial, ekonomi, budaya. dan politik). Akibat nya besarnya umat Islam tidak mencerminkan kebesarannya, menjadi mainan kelompok kecil. Kusut, kusam, miskin, sebuah pemandangan yang masih sering kita lihat di umat Islam.

Tak ada waktu lagi untuk membanggakan sejarah kebesaran Islam masa silam, tetapi lihatlah Islam hari-ini dan esok yang membutuhkan sentuhan tangan umat Islam yang masih memiliki ghiroh Islam tentunya.

Antrean CS sudah 5 jam, 15 Mei 2020