MAMA DAN AYAH JANGAN BERTENGKAR LAGI

“Ma, adik minta uang duaribu rupiah lagi” kata anakku Wikan sore itu. “Lho kan tadi sudah punya uang duaribu rupiah” jawabku sambil tiduran di kamarnya yang rapi dan sejuk.

“Iya Ma tapi masih kurang, please Ma …” rengeknya. “Mau beli apa sih?” tanyaku penasaran sambil mengulurkan uang duaribu rupiah.

“Ada saja.. makasih Ma” jawab Wikan sambil berlari keluar kamarnya. “Yook kak.!.” samar terdengar Wikan memanggil kakaknya.

Aku masih asik pegang hape sembari tiduran di kamar anakku wikan ketika tiba-tiba mereka berdua, Wikan dan Mas Yus kakaknya masuk kamar sambil menyembunyikan sesuatu. Kemudian mereka meminta mamanya pindah kamar. “Ma, mama pindah tidurnya di kamar mama sendiri ya..” katanya sambil tersenyum. Aku mengiyakan sambil bangun dan berjalan menuju kamarku.

Tak berapa lama Wikan masuk kamarku, disusul Mas Yus sambil mengajak ayahnya masuk kamar kami. Kami berdua berpandangan kemudian suamiku duduk disamping tempat tidur

“Mama selamat hari pernikahan ya….” katanya sambil mengulurkan es krim di tangannya. “Semoga mama dan ayah diberi panjang umur sehat dapat menghantarkan dik wikan dan mas yus sampai dewasa kelak, Tuhan memberkati kita sekeluarga..” lanjutnya. Ciuman mendarat di pipi kami berdua. Kakaknya yang pemalu hanya mengulurkan tangan sambil tersenyum. “Kakak ayo katakan sesuatu..” bisik adiknya. “Sesuatu apaa? tanya Mas Yus. “Seperti tadi itu lhoo yang saya ajari..” bisik Wikan lagi. Kami berdua saya dan suami berpandangan tak mengerti.

“Selamat ulangtahun ya … Mama dan Ayah jangan bertengkar lagi supaya kami senang “ kata Mas Yus sambil mengulurkan tangannya lagi. Kami berdua tertawa bersama sambil merengkuh memeluk kedua buah hati kami. “Iya ..iya sayang “ kataku penuh haru.kemudian cekreeeek kami berswafoto bersama.

Ah anak-anakku kalian penyejuk dan penghibur hati kami…

-yrh 06062020-