Bolu Pandan di Hari Guru
Selamat hari guru, bapak ibu guruku tercinta. Dari SD sampai Perguruan Tinggi Aku telah engkau hantarkan hingga hari ini aku bisa menghidupi diri dengan ilmu yang berguna. Berkat ilmu yang engkau berikan aku tak hanya bisa berbicara, tapi aku bisa berargumen karena engkau telah membekaliku dengan segudang ilmu pengetahuan. Karena keteladananmu kami takut berdosa kalau tak bersikap baik.
Guruku tercinta...tak pernah hilang dari ingatanku. Waktu itu aku baru kelas 4 SD. Engkau telah membagi kami menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok ditugaskan untuk membuat sebuah kue bolu. Beriuran bersama, dikerjakan bersama. "Ingat, jangan dibantu oleh orang tuanya ya anak-anak " "kerjakan saja oleh kalian." pesan Bu Rossinta waktu itu.
Tiba waktunya, kamipun bergotong royong di rumahku membuat kue bolu. Ide dari seorang temanku, kami akan membuat bolu pandan. Kami membagi tugas. Satu orang menghancurkan daun pandan wangi sebagai pewarna dan teman lainnya sibuk bergantian mengocok adonan agar kembang. Tanpa mixer karena tak satupun dari kami yang punya. Tak ada yang memberi petunjuk karena ibuku sibuk bekerja di kantornya.
Kue bolu kami pun jadi. Kami berenam menangis bersama . Mengapa tidak , kue bolu kami hangus dan tampilannyapum berbeda dengan teman yang lainnya..kue mereka cantik .Tapi kue kami diatasnya tidak kering dan tak rata.
Apa hendak dikata tak ada waktu untuk memperbaikinya. Akhirnya sebisanya kue yang hangus itu dikikis dan dibuang bagian yang hangusnya.
Esok hari kami tak kecewa lagi karena setelah diumumkan kue kamilah yang paling tinggi nilainya.
Wahai ibuguruku tercinta betapa bangganya kami padamu pada akhirnya kami menydari bahwa engkau tengah mengajarkan nilai- nilai pendidikan dalam hal kejujuran, kerjasama dan sikap pantang menyerah pada kami.
Ibu Rosinta Sirait yang kami banggakan . Ibupun mengajari kami untuk mebikmati nilai finansial dari usaha kami. Esok harinya ibu telah mempercayai kami untuk membuat 5 buah kue lagi.Ya , membuat kue dengan laba yang menguntungkan.
Ibu guruku, Ibu Rosinta Sirait..dimanakah ibu sekarang. Yang jelas, Ibu pasti sudah pensiun karena akupun sudah 46 tahun Ibu.
Saya merindukan ibu, pembelajaran ibu kepada kami untuk menghargai jerih payah siswa kita tertanam kuat dalam hati dan fikiran kami.
Ibu guru kami, Ibu Rosinta Sirait..mungkin ibu berada di Barastagi atau dimana? Jika ibu ada di dekatku aku ingn membuatkan ibu Bolu Pandan. kue Bolu yang lebih enak dan lebih cantik dari yang kami buat di kelas 4 SD dulu. Hal itu harus ibu guruku, karena aku masih ingat..."Anak-anak ..ibu yakin Kue Bolu kalian esok hari pasti lebih baik dari hari ini".
Ibu Rossinta Sirait adalah salah satu dari sekian puluh orang guru-guru hebat kami yang telah mengajarkan ilmu dan menanamkan karakter kepada kami.
Salam Rindu kami pada seluruh guru kami tercinta. Doa dan harapan semoga semua guruku dalam keadaan sehat. Alfatiha ku kirimkan untuk guruku yang telah Pergi untuk selamanya.Jasamu tiara tara.
Rambah Kinali. 25 Nopember 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
saya tadi baru bisa foto dengan guru saya. sayang lupa ndak kasih kado apa-apa.
Iya Bu Ike, andaikan saya bisa memberikan kue seperti siswa saya memberikan kue untuk saya tadi..
Terharu, Bu. Semoga kita bisa seperti ibu guru yang selalu menginspirasi. Selamat Hari Guru
Trims fera
Sedih bacanya uni
Yop eni, semoga bermanfaat...