22 Mei 2018 merupakan hari bersejarah dalam hidupku. Mengapa tidak ! Pada hari itu Aku dan orang-orang yang beruntung lainnya menerima SK CPNS di Aula Kanwil Kementerian Agama Sumbar. Betapa membahagiakannya hari itu. Tak bisa kuungkapkan. Setelah melewati seleksi CPNS yang cukup panjang akhirnya aku termasuk dari 78 orang CPNS Mapel PJOK yang diterima dari 1.600 peserta yang mendaftar pada saat itu.

Ketika Pak Kanwil memasuki Aula Amal Bakti, aku dan semua orang yang ada di ruangan itu merasa deg-deg an. Meski sudah dinyatakan diterima sebagai ASN Kemenag, tapi masih ada 1 pertanyaan yang ada dibenak kami semua. Dimana nanti kami akan di tempat tugaskan??? Perasaan haru sekaligus rasa takut juga ikut membayangiku. Di awal persyaratan pemberkasan kami semua sudah menandatangani surat pernyataan yang berisi Bersedia Ditempatkan di Wilayah Sumatera Barat. Walaupun kepulauan Mentawai tak membuka formasi pada saat itu. Tetap saja aku merasakan takut yang luar biasa.

Sampai pada akhirnya tiba giliranku yang dipanggil ke depan menerima SK. Dengan perasaan yang bangga aku bergegas maju ke depan. Ketika membuka Amplop tersebut jantungku pun berdenyut sangat kencang seperti habis Lari Sprint 10 Keliling Lapangan Bola UNP. (Sungguh lebay bukan! Hehehe)

Dan perasaan ku saat membuka amplop itu antara senang dan sedih. Kenapa aku bersedih? Harusnya aku merasa bersyukur. Entahlaaaah. Aku mengetahui kalau akan di tempatkan di salah satu Madrasah Aliyah di Kota dengan Julukan Kota Serambi Mekah. Aku tau kalau dalam google maps jarak dari kampung halamanku hanya berkisar 2,5 jam jika ditempuh dengan kecepatan sedang. Lalu apa yang membuatku begitu bersedih. Yang ada difikiranku pada saat itu Aku harus berjauhan dengan Kedua Orangtuaku, kembaranku, dan adik bungsuku. Apa yang akan membuatku bisa bertahan di kota kecil itu pikirku. Aku harus melakukan semuanya sendiri. Apa aku Bisa?

27 Mei 2018 hari dimana Surat Perintah Melaksanakan Tugasku di tetapkan. Dari hari itulah aku merasakan kehidupan yang serba sendiri. Meskipun aku sudah bersuami. Tapi suamiku pun bertugas di kota yang berbeda denganku. Yang berjarak lebih kurang 114 Km dari tempat tugasku. Yang tidak bisa menemaniku setiap harinya. Bisa dibayangkan apa yang ada di benakku pada saat itu. Aku harus SENDIRI......

Setelah beberapa hari kulalui aku merasakan oooooh begini ya jadi anak rantau. Perasaan rindu dengan keluargaku setiap harinya kurasakan. Aku rindu dengan suasana rumah, aku rindu dengan masakan ama (panggilan untuk ibuku), aku rindu dengan semua yang ku jalani dulu di kampung kecilku dulu. Tetapi rasa rindu itu ku lawan dengan mengatakan dalam hatiku. Ini pilihanku, ini cita-citaku, ini takdir hidupku. Dan Aku harus SIAP menjalani semuanya dengan Ikhlas. Insha Allah, Allah akan memberikan yang Terbaik dalam kehidupanku. Itulah prinsip yang harus aku pertahankan. Hingga hari ini tidak terasa sudah hampir 1 tahun aku MERANTAU demi menjalani Amanah yang sudah ku dapatkan. Meski aku Merasakan sewaktu-waktu Aku Lelah Disiksa Rindu (LDR)..... Dan aku tau pada zaman sekarang sudah ada alat komunikasi yang sangat canggih, ketika seseorang rindu tinggal search di kontak WA lalu tekan tombol yang berbentuk gambar Kamera Video dan akan terhubung seperti sangat dekat sekali 🤭🤭. Laluuuuuu, kenapa aku harus Lelah Disiksa Rindu jika Aku punya aplikasi itu pungkasku.

Hihihihi.....