yeni gahelmi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Lebaran Penuh Cinta  di Tengah Carona (H-4)

Lebaran Penuh Cinta di Tengah Carona (H-4)

Lebaran kali ini memang berbeda dari tahun sebelumnya, Tidak seperti biasanya lebaran dirayakan dengan suka dan cita. Selalu dinantikan oleh setiap orang. Berduyun-duyun masyarakat melakukan mudik lebaran, Macet berjam-jam bukanlah menjadi suatu masalah. Berdesakan di bandara, stasiun dan terminal menjadi suatu hal yang menyenangkan. Antrian panjang kendaraan yang ingin masuk ke pelabuhan dari mulai malam hingga subuh. Stasiun televisi dan media online meliput jam demi jam mengupdate perkembangan situasi arus mudik dan arus balik. Sepanjang jalan yang dilewati pemudik penuh dengan penjual makanan dan minuman instant.

Naik motor tanpa lelah dijalani demi ingin bersilaturahmi dengan sanak dan saudara di kampung halaman. Masjid dan SPBU menjadi tempat istirahat yang nyaman bisa tertidur pulas menghilangkan kelelahan. Bagi yang non muslim libur lebaran saatnya pergi ke tempat wisata.

Dua hari sebelum lebaran biasanya kami sudah bersiap-siap untuk pulang kampung berlebaran bersama orang tua tercinta, dengan sanak saudara, adik dan kakak yang di rantau baik yang di Padang dan di Duri. Anak ibu ada lima orang dan delapan belas orang cucu-cucu beliau, semua berkumpul tempat ibu, kami adalah keluarga besar buk Halimah, rumah menjadi ramai ketika anak dan cucu-cucu ibu bermain, berlarian, bercerita dan bercanda sesama mereka, .karena mereka jarang ketemu mereka saling merindukan antara yang satu dengan yang lain.

Pada malam takbiran kami pergi bersama-sama ke jam gadang, melihat petasan warna -warni menghiasi langit, anak-anak berlari dan bersorak riang saat petasan memecah ketelinga mereka, dan besoknya kami Pergi shalat Idul Fitri bersama ke masjid yang tak jauh dari rumah, bersilahturrahmi dengan sanak saudara, saling berjabat tangan mengucapkan minal aidin wal faaizin, mohon maaf lahir dan bathin, taqabbalaalahu minna wa minkum.,kemudian pergi berziarah ke makam ayah, kakek dan nenek, sepulang ziarah makan ketupat lebaran, sungguh indah lebaran setiap tahun sudah menjadi tradisi seperti itu.

Namun suasana yang seperti itu tidak dapat kami rasakan pada lebaran kali ini. hal ini karena makhluk super kecil yang bernama carona sudah menyebar keseluruh pelosok dunia jauh sebelum bulan Ramadhan dan berlanjut sampai lebaran tahun ini. Maka untuk memutus mata rantai penyebaran virus carona ini, pemerintah menganjurkan lebaran di rumah saja, jaga jarak, jauh dari kerumunan masa, jangan keluar rumah kalau tidak ada keperluan penting jangan lupa memakai masker dan sering cuci tangan yang bersih pakai sabun atau hand sanitizer

Walau lebaran tahun ini tidak meriah seperti lebaran-lebaran sebelumnya tapi lebaran ini bisa menjadi yang paling indah, berkesan dalam sejarah hidup kita, Belum tentu pada tahun-tahun yang akan kita merayakan lebaran seperti ini, suasana lebaran kali ini yang saya rasakan sunyi dan sepi, tapi penuh makna dan cinta yang saya rasakan

Kecintaan pertama yang sangat di rasakan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, saya bersama suami dan anak-anak tak luput untuk sholat lima waktu berjamaah di rumah, kegiatan seperti ini sudah berlanjut semenjak bulan Ramadhan, jangankan yang wajib, yang sunatpun sayang dan merasa rugi untuk di tinggalkan, kenikmatan beribadah terasa indah ketika kita selalu dekat bermunajat denganNya,

Rasa cinta Kedua kepada suami dan anak-anak melebihi dari cinta sebelumya. Karena sering di rumah, apapun yang mau direncanakan sering diskusi bersama, makan bareng bersama, gotong royong membersihkan rumah dan perkarangan, dan untuk pendidikan anak-anak! Saya bersama suami dapat mengontrol dan mengingatkan anak-anak tercinta supaya disiplin dalam mengerjakan sholat, belajar dan membantu membersihkan rumah, menegur jika ada bicara, sikap atau akhlaknya yang tidak sesuai, kedekatan dan keakraban dengan mereka begitu terjalin dengan indah dan penuh cinta kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post